Berakhirnya Drama Korea : Aktor Utama Shin Tae-yong !

Eks pelatih timnas Shin Tae-yong.-Foto : ANTARA -

Saat STY diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih baru timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada 28 Desember 2019, harapan publik melambung tinggi.

Pasalnya, meski STY belum pernah menyumbangkan trofi apapun kepada bekas tim asuhannya, Korea Selatan, ia memiliki reputasi bagus saat membawa tim Taeguk Warrior menghantam Jerman dengan kemenangan 2-0 pada fase grup Piala Dunia 2018.

BACA JUGA:Mega vs Silva: Siapa Bintang Sesungguhnya di Dodram Korea V-League?

BACA JUGA:STY Dipecat, Shin Jae-won: Kenapa PSSI Begitu?

Saat STY memulai petualangan di Indonesia, pada awal 2020, pandemi COVID-19 menghantam dunia. Saat itu STY tidak pernah dilaporkan tertular virus tersebut.

Dia baru  terpapar COVID-19 pada 2021.

Meski demikian sedikit-banyak pekerjaan dan fokusnya pasti terganggu.

STY memulai pekerjaannya di timnas dengan mengarsiteki timnas U-19 yang berlaga di turnamen persahabatan di Kroasia pada September 2020.

Hasilnya, timnas U-19 yang diperkuat Witan Sulaeman itu menelan kekalahan 0-3 dari Bulgaria, kalah 1-7 dari Kroasia, dan bermain imbang 3-3 saat melawan Arab Saudi.

Di timnas senior, debut STY pun tidak diwarnai dengan kemenangan.

Menjamu Afghanistan pada pertandingan ujicoba di Turki, timnas yang saat masih itu diperkuat Evan Dimas dan Fachruddin Aryanto tersebut takluk 0-1.

Dalam perjalanannya, kerja STY diringankan dengan banyaknya bantuan dari PSSI dan pemerintah Indonesia untuk mendatangkan pemain-pemain diaspora untuk dinaturalisasi.

Diawali dengan dinaturalisasinya Jordi Amat, berturut-turut menyusul Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, Thon Haye, Maarten Paes, Calvin Verdonk, Jens Raven, Kevin Diks, dan Mees Hilgers  mengganti kewarganegaraannya.

Dibantu oleh pemain-pemain diaspora yang terbiasa dengan kerasnya sepak bola papan atas Eropa, penampilan timnas mulai membaik.

Meski demikian harus diingat, proses mendatangkan pemain-pemain diaspora itu tidak berlangsung dalam kurun waktu singkat dan hanya dalam satu gerbong

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan