Polisi Periksa Pengelola dan Pemilik Lahan Objek Wisata Sungai Malus : Semua Korban Dirujuk ke RS AR Bunda

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Kamis , 02 Jan 2025 - 13:14

Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana didampingi Wakapolres Kompol Asep S, membesuk korban jembatan gantung Objek Wisata Air Sungai Malus, di RumahSakit AR Bunda. Foto: Dokumen Plapos--

KORANPALPOS.COM - Insiden putusnya tali seling jembatan gantung di lokasi Objek Wisata Air Sungai Malus, Kelurahan Petanang Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi atensi serius dari Polres Lubuklinggau.

Bahkan pihak pengelola dan pemilik lahan telah dipanggil untuk dimintai keterangannya.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana, didampingi Wakapolres Kompol Asep S, dan jajarannya, Kamis 2 Februari 2024.

"Pihak Pengelola dan pemilik lahan sudah kita panggil dan mereka cukup kooperatif," ujar AKBP Bobby.

Sementara itu, total korban yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit ada delapan orang, tiga diantaranya dirawat di Rumah Sakit AR Bunda sedangkan lima lainnya di Rumah Sakit Petanang.

"Tapi yang lima ini sudah dipindahkan ke Rumah Sakit AR Bunda jadi semuanya dirawat disana," kata AKBP Bobby.

Kondisi para korban sendiri, hanya satu yang membutuhkan tindak lanjut medis dengan menjahit dibagian kepala. "Sedangkan korban lainnya karena masih shock setelah jatuh jadi membutuhkan istirahat di Rumah Sakit," terang perwira dengan dua melati dipundaknya ini.

Untuk jaminan kesehatan para korban, lanjut AKBP Bobby, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Lubuklinggau dan Stakeholder terkait.

"Kita akan cari solusinya bersama," ujarnya.

Sebab sudah dipastikan bahwa tidak ada asuransi bagi pengunjung di sana.

polisi periksa pengelola dan pemilik lahan objek wisata sungai malus : semua korban dirujuk ke rs ar bunda                             koranpalpos.com - insiden putusnya tali seling jembatan gantung di lokasi objek wisata air sungai malus, kelurahan petanang ilir, kecamatan lubuklinggau utara ii, kota lubuklinggau, sumatera selatan (sumsel) menjadi atensi serius dari polres lubuklinggau.
bahkan pihak pengelola dan pemilik lahan telah dipanggil untuk dimintai keterangannya. 
hal itu diungkapkan langsung oleh kapolres lubuklinggau akbp bobby kusumawardhana, didampingi wakapolres kompol asep s, dan jajarannya, kamis 2 februari 2024.
"pihak pengelola dan pemilik lahan sudah kita panggil dan mereka cukup kooperatif," ujar akbp bobby. 
baca juga:warga perumahan gcu indralaya geger, seorang pria ditemukan tergantung tak bernyawa didepan rumahnya
baca juga:buntut tragedi jembatan gantung sungai malus : objek wisata ditutup sementara 
sementara itu, total korban yang mendapatkan perawatan di rumah sakit ada delapan orang, tiga diantaranya dirawat di rumah sakit ar bunda sedangkan lima lainnya di rumah sakit petanang. 
"tapi yang lima ini sudah  dipindahkan ke rumah sakit ar bunda jadi semuanya dirawat disana," kata akbp bobby.
kondisi para korban sendiri, hanya satu yang membutuhkan tindak lanjut medis dengan menjahit dibagian kepala. "sedangkan korban lainnya karena masih shock setelah jatuh jadi membutuhkan istirahat di rumah sakit," terang  perwira dengan dua melati dipundaknya ini.
untuk jaminan kesehatan para korban, lanjut akbp bobby, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kota lubuklinggau dan stakeholder terkait.
baca juga:pembinaan tradisi bintara remaja : kuatkan jiwa korsa bhayangkara !
baca juga:5 asn pemkot prabumulih dilaporkan ke inspektorat dugaan pelanggaran disiplin
"kita akan cari solusinya bersama," ujarnya.
sebab sudah dipastikan bahwa tidak ada asuransi bagi pengunjung di sana. 
"kalau soal izin, pengelola dan juga pemilik lahan sudah mendapat izin dari dinas pariwisata," kata akbp bobby.
hanya saja, objek wisata air sungai malus tersebut tidak difasilitasi dengan peralatan yang modern. 
baca juga:bagikan bibit cabai dukung program ketahanan pangan
baca juga:gelar doa bersama sambut tahun baru dengan motivasi baru
pengunjung yang datang ke sana hanya untuk menikmati suasana alam dan perkampungan di sana.
"itu sebenarnya perkampungan, tidak ada tambahan fasilitas modern atau pengamanan ekstra, pengelola sendiri tidak menarik distribusi dari lokasi. mereka hanya menarik parkir untuk setiap kendaraan dengan kisaran rp2000 hingga rp10 ribu," jelas kapolres.
jembatan gantung sungai malus tersebut juga bukan dari bagian fasilitas dari objek wisata tersebut. namun jembatan itu dibangun pada tahun 2014 untuk akses warga ke kebun. 
kapasitas jembatan sendiri, hanya untuk dilalui sekitar 20 orang. namun saat kejadian, ramainya pengunjung yang melintas di jembatan gantung tersebut sampai lebih dari 50 orang. 
baca juga:perkuat ketahanan pangan: pemkab oki luncurkan produk beras ini, hasil produksi perumda!
baca juga:longsor, rumah warga di srijabo ogan ilir terkikis, polisi beri himbauan ini...
kondisi jembatan yang sudah dimakan usia, ditambah faktor alam/ cuaca yang berubah-rubah membuat besi jembatan korosi dan tiangnya sudah turun kekuatannya.
"kita masih bisa mengambil hikmah dan untungnya ketinggian jembatan hanya sekitar 5 meter ke sungai, kalau saja jembatannya lebih tinggi tentu akan lebih banyak korban lagi," pungkas akbp bobby.
seperti diberitakan sebelumnya, perayaan libur tahun baru 2025 di objek wisata sungai malus, kelurahan petanang, kecamatan lubuklinggau utara i, berubah menjadi duka.
insiden tragis terjadi ketika jembatan gantung yang menjadi akses utama di lokasi tersebut terbalik, mengakibatkan puluhan pengunjung terluka.
insiden terjadi, rabu 1 januari 2025, sekitar pukul 12.30 wib, saat jembatan dipenuhi pengunjung yang hendak menikmati pemandangan di kawasan pemandian alami sungai malus.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 5 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan