Polda Sumsel Ungkap Kasus Korupsi Rp15,8 Miliar
Rilis akhir tahun Polda Sumsel dipimipin oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (30/12/2024).-Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Sub Satgas Gakkum Polda Sumsel berhasil mengungkap kasus tindak pidana korupsi dengan total kerugian negara mencapai Rp15,8 miliar dalam periode November–Desember 2024.
Pengungkapan ini dilakukan dalam waktu dua bulan, dan mencakup 20 laporan polisi yang terkait dengan dugaan korupsi yang merugikan negara.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, mengungkapkan pencapaian ini dalam acara rilis akhir tahun yang diselenggarakan di Palembang pada Senin, 30 Desember 2024.
BACA JUGA:Sekda Sumsel Warning ASN Terkait Libur Tahun Baru !
BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Setop Impor Beras, Garam dan Jagung di 2025
Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa kasus korupsi yang berhasil diungkap ini merupakan bagian dari komitmen Polda Sumsel dalam pemberantasan korupsi dan tindak pidana lainnya yang merugikan keuangan negara.
"Dari ungkapan tersebut, total kerugian negara senilai Rp15,8 miliar dari 20 laporan polisi," ungkap Kapolda Sumsel.
Penegakan hukum terhadap korupsi ini merupakan bagian dari upaya Polda Sumsel untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian, serta menegakkan hukum secara tegas dan transparan.
BACA JUGA:Penyebrangan Merak-Sumatera Turun 11 Persen : ASDP Pastikan Armada Kapal Siap Hadapi Lonjakan !
BACA JUGA:APBN 2025 Dinilai Masih Tangguh Meski Ada Kenaikan PPN, Kata Ketua Umum MKGR
Selain pengungkapan kasus korupsi, Kapolda Sumsel juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, pihaknya telah berhasil mengungkap berbagai kasus kriminalitas menonjol, termasuk kasus narkoba yang masih menjadi masalah utama di wilayah Sumsel.
Keberhasilan Polda Sumsel dalam menangani kasus-kasus besar ini tidak hanya mencakup korupsi dan narkoba, tetapi juga berbagai tindakan kriminal lainnya yang telah memicu perhatian masyarakat.
Salah satu kasus yang cukup menghebohkan masyarakat adalah kasus penganiayaan yang menimpa seorang mahasiswa dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri).