Kilas Balik 2024 : Dari Hengkangnya Peugeot hingga Membanjirnya Merek Baru dari China !
Kendaraan terbaik dari Forum Wartawan Otomotif Indonesia.-Foto : Dokumen Palpos-
Pemerintah resmi mengumumkan insentif berupa pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 3 persen untuk kendaraan hybrid, yang akan berlaku mulai awal tahun 2025.
Sebelumnya, insentif ini hanya diberikan untuk kendaraan listrik murni (battery electric vehicle/BEV).
Namun, berkat kerja keras berbagai pihak, termasuk Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Kementerian Perindustrian, pemerintah akhirnya memperluas insentif tersebut untuk mencakup kendaraan hybrid.
“Langkah ini diharapkan dapat mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia dan mempercepat transisi menuju era elektrifikasi,” ujar Menteri Perindustrian dalam konferensi pers.
Meski mencatat banyak perkembangan positif, industri otomotif Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah persaingan yang semakin ketat dengan masuknya merek-merek baru, terutama dari China.
Selain itu, perubahan regulasi dan dinamika pasar global juga menjadi faktor yang memengaruhi strategi para pelaku industri.
Namun, prospek industri otomotif Indonesia tetap cerah.
Dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang stabil, Indonesia masih menjadi pasar potensial bagi produsen otomotif global.
Dukungan pemerintah melalui kebijakan insentif dan infrastruktur juga menjadi faktor pendukung yang signifikan.
Sepanjang tahun 2024, industri otomotif Indonesia mencatat perjalanan yang penuh warna.
Dari hengkangnya Peugeot hingga masuknya enam merek baru dari China, serta kolaborasi strategis antara Honda dan Nissan, semuanya menunjukkan betapa dinamisnya pasar otomotif tanah air.
Dengan dukungan pemerintah dan inovasi dari para pelaku industri, tahun 2025 diharapkan membawa lebih banyak perkembangan yang menarik.