Pilkada Serentak 2024 : Momentum Meningkatkan Kedewasaan Berdemokrasi !

Pilkada serentak 2024.-Foto: Istimewa-
Mereka memahami bahwa hasil tersebut adalah bagian dari pilihan rakyat yang harus diterima dengan lapang dada, apapun hasilnya.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak, mulai dari pasangan calon dan tim pemenangan, partai politik, tokoh masyarakat, hingga aparat keamanan.
Semua pihak telah berperan aktif dalam menjaga kondusivitas situasi.
Pasangan calon dan para pemimpin partai politik tidak mendorong pendukungnya untuk melakukan tindakan emosional setelah pengumuman hasil pilkada.
Demikian juga dengan para pendukung, yang kali ini lebih memilih untuk menerima hasil dengan rasa hormat dan kedewasaan.
Meskipun pilkada telah selesai, proses demokrasi belum sepenuhnya berakhir.
Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) di berbagai tingkatan masih melakukan perhitungan suara secara berjenjang.
Dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS), ke panitia pemungutan suara (PPS) di desa atau kelurahan, hingga ke tingkat kecamatan dan kabupaten/kota.
Begitu pula dengan pemilihan gubernur, di mana penghitungan suara dari KPU kabupaten/kota masih akan diteruskan ke KPU provinsi.
Proses ini menunjukkan bahwa meskipun pilkada sudah berlangsung dengan aman, tugas para penyelenggara pemilu dan aparat keamanan untuk menjaga kelancaran masih sangat besar.
Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, masih tetap siaga di sejumlah daerah yang dianggap rawan gangguan.
Mereka telah bekerja keras, mengorbankan waktu dan tenaga untuk menjaga agar pilkada berjalan dengan lancar.
Banyak dari mereka yang harus meninggalkan keluarga mereka untuk beberapa waktu demi memastikan bahwa demokrasi berjalan dengan baik di seluruh penjuru Indonesia.
Pengorbanan ini harus dihargai dan didukung oleh semua pihak, agar proses demokrasi kita tetap berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan.
Saat ini, setelah pilkada selesai, kita harus merenungkan bahwa tidak ada lagi pihak yang harus memperebutkan posisi atau kekuasaan.