Pilkada Serentak 2024 : Momentum Meningkatkan Kedewasaan Berdemokrasi !

Pilkada serentak 2024.-Foto: Istimewa-
Sebaliknya, kejadian ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk tidak lengah dalam menjaga ketertiban masyarakat, terutama dalam menghadapi kontestasi politik yang sangat rentan menimbulkan perpecahan.
Pihak kepolisian telah bergerak cepat menangani kasus ini, dengan mengamankan sejumlah pelaku dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah meluasnya konflik.
Ini menunjukkan bahwa aparat keamanan telah siap sedia dalam menghadapi berbagai potensi gangguan yang mungkin terjadi selama pilkada berlangsung.
BACA JUGA:KPU Muaraenim Siap Laksanakan Pleno Penghitungan Suara Tingkat PPK
Namun, dalam situasi ini, kita harus melihat dengan bijak bahwa kedewasaan dalam berdemokrasi bukan hanya terletak pada tindakan aparat atau pemerintah saja, tetapi juga pada sikap masyarakat dalam menyikapi perbedaan pilihan politik.
Masyarakat harus mampu menunjukkan bahwa perbedaan pendapat dalam kontestasi politik tidak seharusnya berujung pada kekerasan atau permusuhan.
Justru, perbedaan itu harus dihargai sebagai bagian dari dinamika demokrasi yang sehat.
Berkat sikap kewaspadaan dan kedewasaan berdemokrasi yang semakin matang, Pilkada 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia berjalan aman dan tertib.
Tidak ada kerusuhan besar, tidak ada konvoi kendaraan yang mengganggu ketertiban umum, dan yang lebih penting, tidak ada tindak kekerasan yang terjadi akibat perbedaan pilihan politik.
Ini adalah bukti bahwa masyarakat Indonesia telah semakin dewasa dalam menyikapi proses demokrasi.
Setiap warga negara tidak lagi merasa perlu untuk mengekspresikan kemenangan atau kekalahan dengan cara yang meresahkan, seperti turun ke jalan atau membuat kerusuhan.
Pengumuman hasil hitung cepat yang biasanya dilakukan oleh lembaga survei atau tim internal pasangan calon juga tidak menimbulkan kericuhan.
Berbeda dengan beberapa tahun lalu, saat hasil hitung cepat atau rekapitulasi suara bisa menjadi pemicu kerusuhan, kali ini, masyarakat tampaknya sudah semakin sadar bahwa perbedaan hasil pilkada adalah hal yang wajar dan bagian dari proses demokrasi.