Pemkot Palembang Intensifkan Tim Percepatan Penurunan Stunting : Ini yang Dilakukan !
Asisten II Pemkot Palembang, Rudi Indawan dalam suatu acara--Foto: Antara
KORANPALPOS.COM – Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, tengah mengintensifkan peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan mengerahkan petugas untuk turun langsung ke wilayah-wilayah hingga pelosok kelurahan.
Langkah ini diambil guna menekan angka stunting atau gangguan tumbuh kembang pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis.
Stunting masih menjadi salah satu tantangan serius di kota ini, meskipun data menunjukkan adanya penurunan kasus yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Asisten II Pemkot Palembang, Rudi Indawan, kasus stunting di ibu kota Provinsi Sumsel ini sudah berhasil dikurangi hingga sekitar 15 persen.
BACA JUGA:Keliling Wilayah Perbatasan Melayani Kesehatan Warga
BACA JUGA:Polda Sumsel Sosialisasikan Penerimaan Bintara Pertanian
Namun, Rudi menegaskan bahwa upaya ini tidak akan berhenti sampai di situ, mengingat target nasional untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen di akhir tahun ini.
Rudi mengungkapkan bahwa salah satu strategi yang diandalkan untuk mencapai target tersebut adalah dengan memperkuat peran TPPS di masyarakat.
Petugas yang tergabung dalam TPPS tidak hanya diminta turun ke lapangan, tetapi juga diharapkan untuk membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat di berbagai kawasan permukiman.
Melalui pendekatan langsung ini, diharapkan warga akan lebih terbuka dalam menyampaikan kondisi keluarga mereka, sehingga memungkinkan TPPS melacak kasus stunting yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar.
"Jalinan komunikasi yang baik antara petugas TPPS dengan masyarakat dapat membantu melacak kasus stunting di wilayah 107 kelurahan dalam 18 kecamatan di Palembang," ujar Rudi.
BACA JUGA:Lapas Manfaatkan Lahan yang Kosong
BACA JUGA:Libur Nataru : Tiket KA Sudah Bisa Dipesan !
Dengan pendekatan yang lebih komunikatif ini, tim TPPS diharapkan mampu mengidentifikasi dengan lebih cepat adanya anak-anak yang berpotensi terkena stunting atau menunjukkan gejala kekurangan gizi. Langkah cepat tersebut menjadi penting dalam mencegah agar anak-anak yang mengalami kekurangan gizi tidak sampai terkena stunting, yang berdampak panjang pada tumbuh kembang dan kecerdasan anak.