Waspada Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru : Banyuasin Siapkan Langkah Antisipasi !
Pj Bupati Banyuasin, M. Farid mengikuti rapat koordinasi High Level Meeting dan Capacity Building bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sumatera Selatan-Foto : Roni-
"Pasar murah merupakan salah satu langkah konkret yang harus digalakkan menjelang Nataru untuk menekan lonjakan harga," ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari arahan pemerintah provinsi, Pj. Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan harga.
BACA JUGA:22 Siswa Ikuti Pelatihan Diktukba Polri Gelombang II
BACA JUGA:Hampir 4 kg Narkoba Gagal Beredar di Lubuklinggau
Di Banyuasin, pemerintah daerah telah menggelar pasar murah sebagai langkah antisipatif terhadap inflasi yang berpotensi meningkat pada akhir tahun.
Pasar murah ini menjadi andalan untuk memastikan masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar pada umumnya.
Selain itu, Farid menambahkan bahwa pemantauan harga secara rutin juga dilakukan di pasar-pasar tradisional di Banyuasin.
Langkah ini bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung terkait fluktuasi harga komoditas di lapangan.
BACA JUGA:Pemkab OKI Kukuhkan FPK dan FKDM Jelang Pilkada 2024
BACA JUGA:Bawaslu OKI Temukan 15 Laporan Pelanggaran : ASN dan Kepala Desa Diminta Jaga Netralitas !
"Kita terus melakukan pengecekan harga di pasar untuk memantau harga komoditi di pasaran. Ini adalah langkah penting agar kita tidak kecolongan jika terjadi lonjakan harga yang signifikan," jelasnya.
Farid juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantisipasi kebutuhan komoditas untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. Pemerintah Kabupaten Banyuasin memastikan stok pangan dan komoditas lainnya tersedia dan aman hingga akhir tahun.
"Stok komoditi di Banyuasin sudah disiapkan dan dipastikan aman sampai akhir tahun, namun kita tetap mengantisipasi adanya lonjakan-lonjakan yang mungkin terjadi seperti pada tahun 2023 sebelumnya," tutur Farid.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah mengukur stok yang perlu disimpan sebagai cadangan jika terjadi lonjakan permintaan.
"Dengan mempersiapkan stok yang cukup, kita dapat menanggulangi lonjakan harga yang bisa saja terjadi. Kami belajar dari pengalaman sebelumnya dan berusaha semaksimal mungkin agar lonjakan harga pada saat Nataru bisa diredam," tambahnya.