Waspada ! DBD di Sumsel Capai 5.243 Kasus

Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD). Insert : Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti -Foto : ANTARA -

Idham menambahkan bahwa meskipun penyemprotan fogging dan upaya dari pemerintah untuk mengurangi angka DBD sudah dilakukan, keberhasilan pengendalian penyakit ini tidak akan maksimal tanpa partisipasi aktif dari masyarakat.

“Kami sangat mendukung langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh Dinas Kesehatan, namun penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan. Setiap rumah tangga perlu lebih peduli untuk memeriksa tempat penampungan air seperti bak mandi, tempat air minum, atau barang bekas yang dapat menampung air hujan,” katanya.

Idham juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antar stakeholder dalam mengatasi permasalahan ini.

“Kami di FPB siap untuk mendukung dan bekerjasama dengan pemerintah kota, Dinkes, serta berbagai elemen masyarakat untuk mengadakan sosialisasi dan kegiatan pembersihan lingkungan secara rutin. Melibatkan komunitas-komunitas di setiap kelurahan sangat penting agar upaya pencegahan bisa sampai ke tingkat yang lebih granular,” imbuhnya.

Idham juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis edukasi untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang pencegahan DBD.

“Pencegahan harus dimulai dari tingkat keluarga dan lingkungan sekitar. Kami berharap pemerintah tidak hanya fokus pada fogging, tapi juga lebih gencar dalam mengedukasi warga tentang cara-cara praktis menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD.”

Menurutnya, meskipun cuaca dan musim hujan menjadi faktor yang memperburuk penyebaran DBD, langkah-langkah preventif yang lebih intensif dan kolaboratif bisa menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus DBD di masa mendatang.

Idham menegaskan bahwa peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah DBD, 

Sebelumnya, dalam menanggulangi kasus DBD, Dinkes Sumsel melakukan pemberantasan dan penanggulangan DBD, salah satunya dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang sudah gencar dilakukan di beberapa kabupaten dan kota di Sumsel.

Masuk musim penghujan seperti ini, katanya, memang perlu dilakukan pencegahan DBD, agar nantinya tidak akan menimbulkan lonjakan kasus pada awal tahun atau puncak musim hujan.

"Saat ini kami tengah menggencarkan kegiatan PSN , karena pada bulan-bulan seperti ini sangat cocok dilakukan untuk menekan tingginya kasus yang akan terjadi di awal tahun depan nanti," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel, Ira Primadesa. 

Untuk itu dia mengimbau masyarakat untuk segera datang ke puskesmas atau rumah sakit apabila pasien demam tinggi dengan ciri-ciri gejala DBD.

“Kami juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih, dengan cara membersihkan sarang-sarang nyamuk. Dimulai dari rumah masing-masing," kata Ira. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan