Waspada ! DBD di Sumsel Capai 5.243 Kasus
Petugas melakukan pengasapan (fogging) guna memberantas nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD). Insert : Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti -Foto : ANTARA -
KORANPALPOS.COM – Salah satu yang dikhawatirkan ketika memasuki puncak musim hujan adalah serangan Demam Berdarah Dangue (DBD).
Kondisi ini juga perlu diberi perhatian ekstra di sejumlah daerah di Sumsel ketika masuk musim hujan.
Terbukti dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel yang ternyata menemukan 5.243 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu periode Januari-November 2024.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel, Ira Primadesa di Palembang, Jumat (8/11) mengatakan saat ini jumlah kasus DBD di Sumsel telah mencapai 5.243 kasus.
BACA JUGA:Info Cuaca Hari Ini 7 November 2024 : Sebagian Besar Wilayah Hujan dengan Intensitas Ringan !
BACA JUGA:Sumsel Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Ironisnya angka tersebut menjadi lebih tinggi jika dibandingkan jumlah kasus DBD pada 2023 yang mencapai 2.804 kasus.
Ia menjelaskan kasus DBD itu lebih banyak muncul pada musim hujan dan saat curah hujan semakin tinggi sebab banyak genangan air yang mempercepat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti --penyebab DBD.
"Jadi perkembangannya itu paling tinggi di musim hujan, atau November hingga Januari,” katanya.
BACA JUGA:Asyik ! Gaji Guru Berbasis Sertifikasi Naik Rp2 Juta
BACA JUGA:KABAR DUKA : Ustad Solihin Hasibuan, Sosok Guru dan Ulama Palembang yang Dicintai, Tutup Usia !
Meningkatnya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumsel hingga mencapai 5.243 kasus pada 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 2.804 kasus, mendapat perhatian serius dari warga setempat.
Banyak dari mereka yang menyuarakan kekhawatiran dan harapan agar pemerintah dan masyarakat lebih sigap dalam menangani masalah ini.
Andi, seorang warga Alang-alang Lebar Kota Palembang, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak yang ditimbulkan oleh peningkatan kasus DBD.