Nostalgia Boneka Kertas : Mainan Sederhana yang Membawa Kebahagiaan di Masa SD
Siapa yang ingat serunya bermain boneka kertas saat masa kecil? Dengan selembar kertas, imajinasi, dan sedikit guntingan, kita bisa menciptakan dunia kecil penuh cerita-Foto: instagram@pentypenk-
Dengan hanya selembar kertas dan sedikit waktu memotong, anak-anak dapat merasakan keseruan membuat cerita mereka sendiri.
Beberapa anak bahkan membuat “rumah” atau “latar belakang” dari kertas atau kardus, menciptakan dunia imajinatif tempat boneka-boneka tersebut hidup.
BACA JUGA:Menggali Keberagaman Mainan Tradisional Indonesia: Warisan Budaya yang Tak Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Asal Usul Nama Ikan Tapah : 'Monster' Sungai Musi yang Diburu Pemancing di Sumatera Selatan !
Interaksi sosial yang terjadi saat bermain boneka kertas juga menjadi kenangan tersendiri.
Biasanya, anak-anak akan bermain bersama teman-teman sekelas, saling berbagi pakaian boneka, atau bahkan mengoleksi dan bertukar boneka dengan teman-teman lain.
Permainan ini tidak hanya memupuk kreativitas, tetapi juga mempererat ikatan persahabatan di antara anak-anak.
Di balik kesederhanaannya, boneka kertas memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak.
Bermain boneka kertas melatih keterampilan motorik halus saat anak memotong kertas dan memasang pakaian pada boneka.
Selain itu, anak juga belajar mengembangkan cerita, merancang penampilan, serta memvisualisasikan karakter yang berbeda-beda.
Boneka kertas juga memberikan ruang bagi anak-anak untuk berlatih berimajinasi.
Mereka dapat membuat skenario cerita yang unik, menggambarkan profesi atau aktivitas yang diinginkan, serta mengasah kemampuan mereka dalam berkomunikasi.
Permainan ini juga melatih kesabaran dan ketelitian, karena boneka kertas mudah rusak, sehingga anak harus hati-hati dalam memainkannya.
Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin maju, dan mainan digital mulai mendominasi dunia anak-anak.
Boneka kertas pun perlahan mulai tergeser dengan mainan-mainan elektronik yang lebih interaktif dan canggih.