Mobil Listrik Vs Mobil Konvensional : Apa yang Dicari Konsumen Indonesia ?
Pengunjung mengamati kendaraan elektrifikasi yang dipajang dalam Pameran otomotif Periklindo Electric Vehicles Show (PEVS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (1/5/2024)-Foto : Antara-
BACA JUGA:Renault Perkenalkan Mobil Konsep Embleme : Komitmen Tegas terhadap Dekarbonisasi Otomotif !
Konsumen mobil elektrifikasi juga menganggap reputasi merek sebagai faktor penting.
Berdasarkan survei, sebanyak 54,8 persen pembeli mobil listrik mementingkan reputasi merek yang baik, karena mereka cenderung mencari produk yang memiliki citra kuat dalam hal kualitas dan teknologi.
Selain itu, meskipun efisiensi bahan bakar tetap menjadi pertimbangan penting, konsumen mobil listrik lebih menitikberatkan pada teknologi ramah lingkungan yang mendukung keberlanjutan.
BACA JUGA:Resmi Diluncurkan : Ini Keunggulan Honda ICON e dan CUV e yang Bikin Makin Penasaran !
BACA JUGA: Tips Agar Mobil Lebih Hemat Bahan Bakar di Tengah Kenaikan Harga BBM
Dengan pemahaman yang semakin meningkat tentang dampak lingkungan, konsumen mobil elektrifikasi kini mencari kendaraan yang tidak hanya efisien, tetapi juga rendah emisi.
Di sisi lain, bagi konsumen yang membeli mobil berbahan bakar fosil (ICE), efisiensi bahan bakar adalah pertimbangan utama.
Survei MarkPlus.Inc menunjukkan bahwa sebanyak 62,7 persen konsumen mobil ICE mengutamakan efisiensi BBM dalam memilih kendaraan, karena harga bahan bakar yang terus meningkat membuat aspek ini menjadi salah satu pertimbangan utama.
Selain itu, keterjangkauan harga juga menjadi faktor penting bagi 58,7 persen konsumen, dan harga jual kembali yang tinggi dipertimbangkan oleh 58 persen konsumen.
“Mobil ICE lebih populer di kalangan konsumen yang memperhatikan biaya operasional harian, seperti bahan bakar dan perawatan. Mereka cenderung mempertimbangkan kendaraan yang hemat bahan bakar dan memiliki harga jual yang stabil,” jelas Iwan.
Hal ini menandakan bahwa konsumen mobil konvensional lebih fokus pada keuntungan jangka panjang dari segi biaya.
Meskipun konsumen mobil listrik juga mempertimbangkan efisiensi bahan bakar dan keterjangkauan harga, persentase yang mempertimbangkan kedua faktor ini lebih kecil dibandingkan dengan konsumen mobil ICE.
Sebanyak 54,8 persen konsumen mobil listrik mempertimbangkan keterjangkauan harga.
Sementara hanya 35,5 persen konsumen yang mempertimbangkan harga jual kembali.