Diskominfo OKI Raih Pengakuan Top 10 Inovasi Sumsel
Ilustrasi inovasi layanan keamanan informasi (Siloki) milik Diskominfo OKI.-Foto: Diansyah-
KAYUAGUNG, KORANPALPOS.COM - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, kembali mencatat prestasi dengan menciptakan inovasi layanan keamanan informasi bernama Sistem Layanan Keamanan Informasi OKI (Siloki). Inovasi ini berhasil menembus nominasi Top 10 Inovasi se-Sumatera Selatan dalam ajang tahunan yang digelar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Sumsel tahun 2024.
Pelaksana Tugas Kepala Diskominfo OKI, Adi Yanto, mengungkapkan bahwa Siloki merupakan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat keamanan siber dan mendukung pelaksanaan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) di wilayah OKI. “Siloki adalah layanan yang dirancang menyeluruh untuk mendukung operasional persandian serta keamanan informasi di Kabupaten OKI. Sistem ini mencakup berbagai fitur canggih yang memperkuat perlindungan data pemerintah,” ujar Adi Yanto di Palembang, Kamis (31/10).
Siloki dikembangkan dengan serangkaian fitur untuk memenuhi kebutuhan modern terkait keamanan siber dan pengelolaan informasi pemerintahan. Fitur-fitur utama yang ditawarkan antara lain:
1. Dashboard Layanan dan Operasional Keamanan Informasi: Memungkinkan pemantauan terintegrasi terhadap berbagai layanan keamanan dan data operasional.
BACA JUGA:Pj. Bupati Banyuasin : Jaga Kerukunan Antar Agama untuk Pembangunan Lebih Baik !
BACA JUGA:Polres Muba Lakukan Pengawasan Ketat Terhadap Pelaku Judi Online
2. Inventarisasi Aplikasi Pemerintah Daerah: Memberikan pengelolaan digital untuk seluruh aplikasi yang dimiliki Pemkab OKI, memudahkan koordinasi dan inventarisasi aplikasi pemerintahan.
3. Pengelolaan IT Security Assessment (ITSA): Menjamin setiap aplikasi dan sistem yang digunakan telah memenuhi standar keamanan siber.
4. Pengelolaan CSIRT (Computer Security Incident Response Team): Sebuah tim khusus yang disiapkan untuk menangani insiden terkait keamanan siber, mempercepat penanganan dan pemulihan ketika terjadi ancaman atau serangan terhadap sistem informasi pemerintah.
"Siloki adalah bagian dari respon kami terhadap meningkatnya ancaman siber di era digital. Dengan adanya platform ini, kami berharap bisa menjaga integritas dan kerahasiaan informasi publik serta memberikan keamanan maksimal pada layanan pemerintahan," tambah Adi.
BACA JUGA:Penyiangan Gulma pada Lahan Cabai Merah Efektif Menekan Biaya Pemeliharaan
BACA JUGA:Petani Cabai Ogan Ilir Menjerit : Harga Anjlok, Panen Gagal, Obat-Obatan Melambung !
Selain Siloki, Kabupaten OKI juga menorehkan prestasi lainnya di bidang inovasi melalui Rice Milling Unit (RMU) yang dikembangkan oleh Kasmuri, seorang warga Desa Sungai Belida, Lempuing Jaya. RMU Kasmuri berhasil menjadi perwakilan Kabupaten OKI dalam kompetisi inovator daerah di Sumsel dan masuk dalam nominasi Top 10 berkat kontribusinya dalam sektor pertanian, khususnya pemrosesan padi menjadi beras berkualitas tinggi.
RMU Kasmuri memiliki kapasitas produksi mencapai 3 ton per jam dan mampu menghasilkan beras kualitas medium dengan kandungan beras mencapai 95 persen dan derajat sosoh mencapai 100 persen. Menurut Kasmuri, RMU ini merupakan hasil modifikasi mesin penggilingan padi yang mencakup teknologi pengering, pemisah dedak, pengayak padi, dan pencacah beras. "Dengan mesin ini, kami tidak menghasilkan limbah sekam, karena kulit padi langsung diproses menjadi dedak halus yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak," jelas Kasmuri.