Kuasa Hukum Guru Supriyani Ungkap Dugaan Permintaan Rp50 Juta : Untuk Hentikan Kasus di Persidangan !

Suasana sidang kasus yang melibatkan Supriyani, seorang guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, -FOTO : ANTARA-
Kesaksian ini semakin memperkuat argumen dari kuasa hukum Supriyani tentang adanya praktik yang tidak etis dan penyalahgunaan wewenang dalam proses penyelidikan kasus tersebut.
“Kesaksian dan bukti rekaman ini menjadi penegasan bahwa telah terjadi intervensi dalam proses penyidikan. Dengan bukti-bukti ini, kami berharap majelis hakim mempertimbangkan permohonan kami untuk menghentikan proses penyidikan dan menolak dakwaan terhadap klien kami,” papar Andre Darmawan.
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, terutama komunitas pendidikan dan para aktivis hukum.
Sejumlah organisasi guru di Sulawesi Tenggara telah menyuarakan dukungannya bagi Supriyani, yang mereka anggap sebagai sosok yang telah lama mengabdi di dunia pendidikan dan tidak layak diperlakukan seperti ini.
“Kami berharap keadilan ditegakkan, terutama bagi seorang guru yang seharusnya dihormati karena jasanya dalam dunia pendidikan. Tidak seharusnya seorang pendidik diintimidasi dengan cara seperti ini,” ungkap salah seorang perwakilan organisasi guru di Sulawesi Tenggara.
Dukungan ini juga terlihat di media sosial, di mana banyak warganet yang menyuarakan simpati mereka untuk Supriyani dan meminta pihak berwenang untuk melakukan investigasi yang adil dan transparan terhadap dugaan permintaan uang oleh oknum polisi.
Sidang ini rencananya akan berlanjut ke pokok perkara untuk membuktikan secara materiil kebenaran dugaan penganiayaan oleh Supriyani.
Pengacara Supriyani berkomitmen untuk mengungkap fakta yang sebenarnya dan menunjukkan bahwa kliennya tidak bersalah.
“Kami akan berusaha sebaik mungkin agar keadilan bisa ditegakkan, dan agar para oknum yang melakukan kriminalisasi ini bisa mendapatkan sanksi yang setimpal,” ujar Andre.
Majelis hakim menyatakan bahwa sidang pokok perkara akan segera dilanjutkan dalam waktu dekat, dan meminta seluruh pihak untuk menjaga integritas dalam proses hukum yang sedang berjalan.
Hakim ketua juga menekankan bahwa persidangan akan dilakukan secara objektif dan transparan untuk mencari kebenaran dalam kasus yang tengah disidangkan ini.
Kasus dugaan penganiayaan siswa oleh Supriyani, yang kini berkembang dengan adanya tuduhan permintaan uang dari oknum Kapolsek, semakin menambah perhatian publik terhadap transparansi dan keadilan dalam proses hukum.
Masyarakat menantikan hasil dari persidangan ini dengan harapan agar keadilan dapat ditegakkan, dan agar tidak ada pihak yang dirugikan akibat benturan kepentingan dan penyalahgunaan wewenang.