Update ! Kurs Rupiah 25 Oktober 2024 : Melemah 31 Poin Menjadi Rp15.584 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini-Foto : Dokumen Palpos-
Josua Pardede memperkirakan bahwa dalam perdagangan jangka pendek, kurs rupiah akan berada di kisaran Rp15.500 hingga Rp15.625 per dolar AS.
Menurutnya, pergerakan rupiah akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan data ekonomi AS, serta kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia.
"Kita harus terus memantau perkembangan ekonomi global dan bagaimana BI akan merespons dalam menjaga stabilitas rupiah," ujarnya.
Dengan tren global yang saat ini mendukung penguatan dolar, beberapa analis memprediksi bahwa tekanan terhadap rupiah mungkin masih akan berlanjut.
Setidaknya sampai ada perubahan signifikan dalam kebijakan suku bunga The Fed atau stabilisasi di sektor keuangan global.
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi makro, tetapi juga memiliki implikasi langsung bagi masyarakat Indonesia.
Kenaikan harga barang-barang impor diperkirakan dapat memengaruhi daya beli masyarakat, terutama untuk produk-produk yang sangat bergantung pada komponen impor, seperti elektronik, kendaraan bermotor, dan farmasi.
Bagi konsumen, pelemahan rupiah ini mungkin akan terasa dalam bentuk kenaikan harga barang-barang konsumsi.
Hal ini diantisipasi oleh pemerintah melalui kebijakan yang mendorong stabilitas inflasi dan menjaga agar kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Pemerintah juga terus berupaya menambah pasokan barang untuk menekan harga, serta memberikan bantuan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dengan kondisi ekonomi AS yang kuat dan dolar AS yang terus menguat, tantangan bagi rupiah akan semakin besar.
Bank Indonesia bersama pemerintah akan terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai instrumen kebijakan.
Bagi masyarakat, kewaspadaan terhadap perubahan harga menjadi penting, mengingat dampak nilai tukar terhadap kebutuhan sehari-hari.
Pelemahan rupiah bukan hanya cerminan dari situasi ekonomi domestik, tetapi juga merupakan bagian dari dinamika ekonomi global yang tidak dapat dihindari.
Namun, dengan pengelolaan yang tepat, diharapkan dampak dari pelemahan nilai tukar ini dapat diminimalisir untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.