Asal Usul dan Sejarah Watervang Lubuklinggau : Warisan Kolonial yang Terus Menghalir untuk Kehidupan !

Asal usul dan sejarah watervang warisan kolonial di Kota Lubuklinggau-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Asal Usul Marga Rimba Asam di Banyuasin : Legenda Puyang Tulis dan Puyang Batik di Tanah Sumatera !

Salah satu bentuk nyata dari kebijakan ini adalah pembangunan infrastruktur bendungan dan saluran irigasi di berbagai wilayah, termasuk Watervang di Lubuk Linggau.

Pembangunan bendungan ini beriringan dengan kebijakan transmigrasi, di mana penduduk dari Pulau Jawa dipindahkan ke wilayah-wilayah baru, seperti Lubuk Linggau, untuk meningkatkan tenaga kerja dalam bidang pertanian dan perkebunan.

Bendungan Watervang memiliki lima pintu air yang semuanya terbuat dari plat baja dan masih berfungsi dengan baik hingga hari ini.

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Puyang Tegeri : Cikal Bakal Kota Prabumulih !

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Prabumulih : Warisan Puyang Tageri yang Terlupakan !

Pintu-pintu air ini digunakan untuk mengatur debit air yang akan dialirkan ke saluran irigasi, serta untuk menjaga agar distribusi air tetap sesuai dengan kebutuhan pertanian setempat.

Fungsi utama Watervang adalah untuk memindahkan aliran air dari Sungai Kelingi ke saluran irigasi, yang sangat penting bagi persawahan dan perkebunan di wilayah Lubuk Linggau dan Musi Rawas.

Dengan sistem irigasi yang baik, para petani di wilayah ini dapat memanfaatkan air Sungai Kelingi untuk mengairi lahan pertanian mereka secara lebih efisien, sehingga hasil panen pun dapat meningkat.

Menurut catatan sejarah, pembangunan Watervang dimulai pada tahun 1940, dan bersamaan dengan pembangunan Dusun Marga Sindang Kelingi sebagai ibu kota Onder Afdeling Musi Ulu yang menggantikan Muara Beliti.

Namun, karena pecahnya Perang Dunia Kedua, Pemerintah Belanda tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan rencana besar mereka untuk pembangunan irigasi di daerah ini.

Bendungan Watervang juga menjadi solusi bagi penduduk setempat untuk mengatasi masalah kekurangan air di musim kemarau.

Dengan adanya Watervang, air dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak hanya mengairi sawah, tetapi juga menjaga agar persediaan air untuk kebutuhan sehari-hari tetap tersedia.

Selain fungsinya yang sangat penting dalam sistem irigasi, Watervang juga memiliki daya tarik sebagai objek wisata.

Di bagian hilir Sungai Kelingi, keberadaan bendungan ini menciptakan semacam air terjun buatan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan