Asal Usul dan Sejarah Watervang Lubuklinggau : Warisan Kolonial yang Terus Menghalir untuk Kehidupan !

Asal usul dan sejarah watervang warisan kolonial di Kota Lubuklinggau-Foto : Dokumen Palpos-

LUBUKLINGGAU, KORANPALPOS.COM - Watervang, sebuah bendungan air yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1941, hingga kini masih memainkan peran penting dalam sistem irigasi dan pariwisata di Lubuk Linggau dan Musi Rawas.

Watervang, yang dalam bahasa Belanda berarti tangkapan air, berfungsi membagi debit air Sungai Kelingi untuk dialirkan ke saluran irigasi, sebuah sistem yang membantu petani lokal mengelola lahan mereka dengan baik.

Bangunan Watervang terdiri dari beberapa komponen penting yang hingga kini masih terjaga kelestariannya.

BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Bukit Sulap Lubuklinggau : Cerita Mistis di Balik Bukit yang Menghilang !

BACA JUGA:Asal Usul dan Arti di Balik Sejarah : Kaitan Unik Kesultanan Palembang dan Kota Prabumulih !

Di antaranya adalah bendungan yang terbuat dari beton dan batu sepanjang 50 meter, serta jembatan gantung sepanjang 50 meter dengan lebar 1,2 meter yang menghubungkan kedua sisi Sungai Kelingi.

Selain itu, Watervang juga dilengkapi dengan penampungan air untuk mengendapkan lumpur dan pintu air yang digunakan untuk mengalirkan air ke saluran pengendapan dan untuk menguras penampungan air tersebut.

Watervang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan tujuan utama sebagai bagian dari infrastruktur pengelolaan air yang lebih luas di Hindia Belanda.

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Lawang Kidul : Sejarah Tambang Batu Bara yang Mengubah Wajah Sumatera Selatan !

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Ujan Mas di Muaraenim : Kisah Putri Lentui dan Warisan Puyang Bang Bengok !

Pembangunan ini dilakukan sebagai bagian dari kebijakan Ratu Wilhelmina yang diumumkan di depan parlemen Belanda pada masa itu.

Kebijakan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat pribumi di Hindia Belanda, khususnya dalam bidang pertanian dan irigasi.

Dalam pidatonya, Ratu Wilhelmina menekankan bahwa Hindia Belanda harus dibangun secara lebih efektif untuk mengubah persepsi bahwa wilayah tersebut tidak lagi menguntungkan bagi Belanda.

BACA JUGA:Asal Usul Musi Landas Kabupaten Banyuasin : Misteri Hutan Inggris dan Legenda Pesawat Jatuh !

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan