Hindari Black Campaign : Aktivis Serukan Pilkada Serentak Berjalan Damai !
Pelaksanaan pemungutan suara dalam Pilpres-Pileg kemarin. Insert : Gedung KPUD Sumsel. -Foto : ANTARA -
Persaudaraan 98 ingin menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan optimisme, tanpa harus ada ketegangan yang bisa menciptakan konflik horizontal di masyarakat.
“Pemilu harus dilihat sebagai momentum kebersamaan, bukan perpecahan. Mari kita jadikan pemilu ini sebagai ajang demokrasi yang riang gembira,” ucapnya.
Selain mendukung pemilu yang damai, DPD Persaudaraan 98 Sumsel juga mengungkapkan komitmennya untuk terus mendukung program-program pembangunan yang akan dijalankan oleh pemerintah daerah terpilih.
Mereka berharap agar hasil dari pemilu serentak ini bisa membawa dampak positif bagi perkembangan Sumsel di masa mendatang, baik dalam sektor ekonomi, sosial, maupun budaya.
“Kami berharap pemimpin yang terpilih nanti benar-benar merupakan cerminan dari aspirasi masyarakat. Kami juga siap mendukung pemerintahan daerah yang baru untuk menjalankan program-program yang pro rakyat dan membawa kemajuan bagi Sumsel,” ungkap DD Shineba.
Dengan semakin dekatnya hari pemilihan, DPD Persaudaraan 98 Sumsel terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mengajak mereka untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu dengan tetap menjaga suasana yang kondusif.
“Setiap suara masyarakat sangat berarti. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa setiap pemilih bisa menggunakan hak suaranya dengan bebas dan tanpa tekanan. Inilah esensi dari demokrasi,” ujar DD Shineba.
Sementara itu, seruan para aktivis untuk mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan kebahagiaan dalam Pilkada Serentak 2024 mendapat tanggapan positif dari warga Sumsel.
Sejumlah warga selaku pemilih berharap agar pemilihan kepala daerah ini berlangsung tanpa konflik, menciptakan suasana yang harmonis di tengah masyarakat.
Sebut saja Indah, salah seorang Prabumulih menegaskan pentingnya menjaga perdamaian.
"Kami ingin Pilkada ini menjadi momen untuk bersatu, bukan berpecah. Mari kita pilih pemimpin dengan cara yang baik," ujarnya, Senin (7/10).
Indah juga mengapresiasi ajakan untuk menghindari politisasi yang bisa memecah belah masyarakat.
Sedangkan Ade, salah seorang mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari Kota Palembang, mengungkapkan harapannya agar suara pemuda didengar dalam proses demokrasi ini.
"Pemilu adalah kesempatan kita untuk menentukan masa depan. Tentu kita ingin berpartisipasi aktif dan berharap semua berjalan damai," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kampanye yang berisi ide dan program, bukan isu sensitif.