Harga Pangan 6 Oktober 2024 : Harga Beras Naik, Cabe Rawit Turun Menjadi Rp43.580 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Minggu , 06 Oct 2024 - 09:57

Tren Kenaikan Beras dan Penurunan Cabai Rawit, serta Komoditas Lainnya-Foto : Dokumen Palpos-

harga pangan 6 oktober 2024 : harga beras naik, cabe rawit turun menjadi rp43.580 per kilogram !                            koranpalpos.com - dalam beberapa bulan terakhir, harga pangan di indonesia terus mengalami fluktuasi yang mempengaruhi pasokan dan harga barang-barang kebutuhan pokok.
kenaikan dan penurunan harga ini berdampak langsung pada masyarakat, terutama di kalangan konsumen akhir.
badan pangan nasional (bapanas) telah merilis data terbaru mengenai perkembangan harga sejumlah komoditas pangan per 6 oktober 2024.
baca juga:harga pangan 5 oktober 2024 : cabe rawit naik rp5.270 menjadi rp49.800 per kilogram !
baca juga: harga pangan 4 oktober 2024 : minyak goreng melejit rp18.050 per kilogram !
berdasarkan data tersebut, beberapa komoditas seperti beras dan daging sapi mengalami kenaikan, sedangkan cabai rawit merah justru turun cukup signifikan.
berdasarkan pemantauan harga dari panel harga bapanas pada pukul 09.00 wib, terlihat bahwa beberapa komoditas pangan mengalami tren kenaikan.
sementara yang lain mengalami penurunan harga.
baca juga:harga pangan 3 oktober 2024 : cabe merah keriting naik rp1.030 menjadi rp32.640 per kilogram !
baca juga: harga pangan 2 oktober 2024 : bawang merah turun menjadi rp28.180 per kilogram !
kenaikan harga terutama terjadi pada produk seperti beras premium dan beras medium, yang merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat indonesia.
beras merupakan salah satu kebutuhan pokok paling vital di indonesia.
berdasarkan laporan terkini, harga beras premium di tingkat pedagang eceran secara nasional mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen atau rp20, sehingga harga per kilogramnya menjadi rp15.530.
baca juga:harga pangan 1 oktober 2024 : fluktuatif, cabai rawit naik menjadi rp45.670 per kilogram !
baca juga:harga pangan 30 september 2024 : telur naik jadi rp29.880 per kilogram !
beras premium ini umumnya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas, dan kenaikan ini dapat berdampak pada sektor rumah tangga, serta distribusi makanan di berbagai wilayah indonesia.
selain beras premium, harga beras medium juga naik, yakni sebesar 0,29 persen atau rp40, menjadi rp13.620 per kilogram.
beras medium ini sering menjadi pilihan utama bagi masyarakat menengah ke bawah karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan beras premium.
baca juga:harga pangan 28 september 2024 : cabai rawit naik jadi rp45.170 per kilogram !
baca juga:harga pangan 27 september 2024 : bawang merah naik menjadi rp28.150 per kilogram !
kenaikan harga ini sedikit banyak akan mempengaruhi daya beli masyarakat dan mengharuskan mereka untuk mengatur anggaran belanja lebih bijak.
selain itu, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) yang disediakan oleh bulog juga ikut mengalami kenaikan.
beras sphp ini naik 0,16 persen atau rp20, menjadikan harganya rp12.580 per kilogram.
sphp bulog adalah bagian dari kebijakan pemerintah untuk menjaga ketersediaan beras dengan harga terjangkau di pasar, terutama dalam situasi di mana harga beras di pasaran cenderung melonjak.
kenaikan harga beras sphp ini bisa memberikan dampak yang cukup signifikan, terutama bagi masyarakat yang sangat bergantung pada distribusi beras murah.
selain beras, komoditas lain seperti bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan harga. harga bawang merah naik sebesar 0,39 persen atau rp110, menjadikannya rp28.600 per kilogram.
bawang merah adalah salah satu bahan dapur yang digunakan hampir di setiap rumah tangga, dan kenaikan harganya akan berdampak pada biaya memasak sehari-hari.
sementara itu, harga bawang putih bonggol juga mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen atau rp90, menjadikannya rp39.870 per kilogram.
bawang putih, meskipun lebih sering diimpor, juga merupakan bahan masakan yang sangat penting.
kenaikan harga bawang putih sering kali menjadi perhatian, terutama saat memasuki musim tertentu di mana permintaan meningkat, seperti menjelang hari besar keagamaan.
di sisi lain, meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, cabai rawit merah justru mengalami penurunan.
harga cabai rawit merah turun sebesar 1,91 persen atau rp850, menjadikan harganya rp43.580 per kilogram.
ini adalah kabar baik bagi para konsumen yang gemar memasak dengan cabai, karena harga cabai yang kerap melonjak tajam terutama di musim-musim tertentu.
tidak hanya cabai rawit merah, cabai merah keriting juga mengalami penurunan harga sebesar 2,23 persen atau rp690, menjadikannya rp30.210 per kilogram.
penurunan harga cabai ini sering kali terjadi ketika pasokan meningkat atau saat musim panen, sehingga permintaan yang tinggi bisa diimbangi dengan ketersediaan barang yang lebih banyak di pasaran.
selain beras dan cabai, harga daging sapi dan daging ayam juga mengalami perubahan.
harga daging sapi murni tercatat naik sebesar 0,82 persen atau rp1.100, sehingga menjadi rp135.460 per kilogram.
kenaikan harga daging sapi ini diprediksi karena meningkatnya permintaan dan biaya produksi yang lebih tinggi, termasuk biaya pakan ternak yang juga naik.
berbeda dengan daging sapi, harga daging ayam ras justru turun sebesar 1,16 persen atau rp400, menjadikan harganya rp34.120 per kilogram.
penurunan harga daging ayam dapat memberikan sedikit kelegaan bagi masyarakat yang mengandalkan daging ayam sebagai sumber protein utama yang lebih terjangkau dibandingkan daging sapi.
selain itu, telur ayam ras juga mengalami kenaikan harga sebesar 1,09 persen atau rp310, menjadikan harganya rp28.770 per kilogram.
kenaikan harga telur ini cukup signifikan mengingat telur adalah salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi setiap hari oleh banyak keluarga di indonesia.
kedelai biji kering (impor), yang menjadi bahan utama pembuatan tahu dan tempe, juga mengalami kenaikan harga.
harga kedelai naik sebesar 0,37 persen atau rp40, menjadikan harganya rp10.810 per kilogram.
kenaikan harga kedelai ini sering kali disebabkan oleh fluktuasi harga di pasar internasional, mengingat indonesia masih sangat bergantung pada impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
sementara itu, harga gula konsumsi mengalami penurunan sebesar 0,17 persen atau rp30, menjadi rp17.900 per kilogram.
gula merupakan salah satu komoditas yang harganya sering mengalami kenaikan menjelang hari-hari besar keagamaan, tetapi kali ini harga gula justru menunjukkan penurunan.
kenaikan juga terjadi pada harga minyak goreng kemasan sederhana, yaitu sebesar 0,11 persen atau rp20, menjadikan harganya rp18.220 per kilogram.
sedangkan, harga minyak goreng curah justru turun sebesar 0,73 persen atau rp120, sehingga menjadi rp16.280 per kilogram.
minyak goreng adalah bahan pokok yang harganya sangat sensitif terhadap permintaan pasar, dan penurunan harga minyak goreng curah dapat sedikit meringankan beban konsumen rumah tangga.
harga tepung terigu curah juga mengalami penurunan sebesar 0,79 persen atau rp80, menjadi rp10.070 per kilogram.
sementara itu, tepung terigu non-curah mengalami penurunan sebesar 0,84 persen atau rp110, menjadi rp12.980 per kilogram.
penurunan harga tepung terigu ini memberikan sedikit kelegaan bagi para pelaku usaha kecil seperti pembuat kue, roti, dan jajanan pasar.
harga jagung, yang menjadi bahan pakan ternak utama, mengalami kenaikan sebesar 2,01 persen atau rp120, menjadikan harganya rp6.100 per kilogram.
kenaikan harga jagung ini bisa berdampak pada industri peternakan, terutama untuk ternak unggas yang sangat bergantung pada jagung sebagai bahan pakan utama.
di sisi lain, harga garam halus beryodium turun sebesar 0,26 persen atau rp30, menjadikannya rp11.500 per kilogram.
garam merupakan salah satu komoditas pokok yang harganya relatif stabil, namun sedikit penurunan ini memberikan ruang bagi konsumen untuk mengurangi pengeluaran dalam anggaran belanja harian.
secara keseluruhan, harga pangan di indonesia terus mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca, distribusi, dan permintaan pasar.
pemerintah melalui badan pangan nasional (bapanas) terus memantau perkembangan harga ini agar dapat memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat.
baik kenaikan maupun penurunan harga pada komoditas-komoditas seperti beras, cabai, daging, dan minyak goreng memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian rumah tangga dan stabilitas harga pangan secara nasional.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 6 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan