Kue Semprong: Camilan Tradisional yang Menyimpan Kenangan
Kue Semprong: Camilan Tradisional yang Menyimpan Kenangan-foto : tangkapan layar ig, dylaine_chen--
BACA JUGA:Kebab : Makanan Ikonik yang Mendunia
Adonan ini kemudian dituangkan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan di atas api.
Setelah adonan dituangkan cetakan ditutup dan dibakar hingga kue matang dan berwarna kecokelatan.
Proses ini membutuhkan ketelitian karena jika terlalu lama kue akan menjadi keras sedangkan jika terlalu sebentar kue tidak akan matang sempurna.
Setelah matang, kue semprong dikeluarkan dari cetakan dan bisa langsung dinikmati atau disimpan dalam wadah kedap udara agar tetap renyah.
BACA JUGA:Kacang Ijo Gurih Santan : Menu Sehat yang Nikmat dan Mengenyangkan
BACA JUGA:Puding Pisang : Dessert Sederhana dengan Rasa Istimewa
Kue semprong bukan hanya sekadar makanan tetapi juga memiliki makna budaya yang dalam.
Dalam banyak acara tradisional, kue semprong sering disajikan sebagai simbol kebersamaan dan kehangatan.
Saat perayaan Lebaran, misalnya kue semprong menjadi salah satu camilan yang dihidangkan di meja melengkapi hidangan lainnya.
Tak hanya di rumah, kue semprong juga banyak dijual di pasar tradisional dan toko kue.
BACA JUGA:Kue Cucur: Manisan Tradisional yang Menggoda Selera
BACA JUGA:Es Melon: Segar dan Menyegarkan di Tengah Cuaca Panas
Popularitasnya yang terus meningkat membuat banyak pengusaha kecil bermunculan untuk memproduksi kue ini.
Dengan berbagai inovasi mereka berusaha menarik perhatian konsumen termasuk mengembangkan kemasan yang menarik dan menggunakan bahan-bahan berkualitas.
Kue semprong terbuat dari bahan-bahan yang relatif sehat terutama jika dibandingkan dengan camilan olahan lainnya.
Tepung beras dan santan mengandung karbohidrat dan lemak sehat yang dapat memberikan energi.
BACA JUGA:Sambal Buah: Sensasi Pedas Manis yang Mewarnai Kuliner Indonesia
BACA JUGA:Lalapan: Hidangan Segar yang Membangkitkan Selera di Meja Makan