Dokter Tekankan Pentingnya Kesadaran Kanker Payudara pada Remaja
Sekitar 400 siswi dari SMA di Jakarta Timur mengikuti penyuluhan kanker payudara yang diinisiasi oleh CHARM dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) di Balai Komando, Jakarta Timur, Rabu (2/10/2024).-Foto : ANTARA -
Acara penyuluhan yang dihadiri oleh sekitar 400 siswi dari SMA di Jakarta Timur tersebut memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara dan teknik SADARI.
“Kami sangat mengapresiasi sekolah-sekolah yang aktif berpartisipasi dalam program seperti ini. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi dari sumber yang tepercaya sehingga mereka bisa mengambil langkah yang tepat untuk kesehatan mereka,” kata dr. Iskandar.
Walaupun kanker payudara lebih umum terjadi pada perempuan berusia di atas 40 tahun, dr. Iskandar menjelaskan bahwa ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan remaja perempuan mengembangkan penyakit ini.
Faktor-faktor tersebut termasuk riwayat keluarga dengan kanker payudara, mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, paparan radiasi di usia muda, obesitas, serta pola makan yang tidak sehat.
“Remaja perempuan yang memiliki faktor risiko tersebut harus lebih waspada dan disarankan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan payudara, baik melalui SADARI maupun pemeriksaan medis berkala,” tambahnya.
Dalam hal ini, dr. Iskandar juga menekankan bahwa memiliki gaya hidup sehat sejak usia muda dapat sangat membantu dalam mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara.
Gaya hidup sehat meliputi pola makan yang kaya serat, rendah lemak, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan ideal, serta menghindari konsumsi alkohol dan rokok.
Upaya pencegahan kanker payudara memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Selain keluarga dan sekolah, peran pemerintah serta organisasi masyarakat sangat diperlukan.
Program-program penyuluhan seperti yang dilakukan oleh CHARM dan YKPI diharapkan dapat terus dilanjutkan dan diperluas jangkauannya agar lebih banyak remaja perempuan yang mendapatkan informasi penting mengenai kesehatan payudara.
“Penyuluhan seperti ini sangat penting dan harus diadakan lebih sering. Kita harus membekali remaja perempuan dengan pengetahuan yang cukup untuk menjaga kesehatan mereka di masa depan,” ujar dr. Iskandar.
Selain itu, dr. Iskandar juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada hal-hal yang mencurigakan terkait kesehatan payudara.
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, harapan kesembuhan pasien kanker payudara akan semakin besar.
Meningkatkan kesadaran akan kanker payudara sejak usia remaja bukan hanya langkah preventif untuk individu, tetapi juga merupakan investasi untuk kesehatan masyarakat di masa depan.
Dengan remaja yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan payudara, diharapkan generasi mendatang akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini, sehingga jumlah kasus kanker payudara dapat ditekan.