2 Kabupaten Penghasil Ikan Patin Terbesar di Sumatera Selatan : Bukan Musi Rawas !

Banyuasin dan OKU Timur merupakan dua kabupaten penghasil ikan patin terbesar di Sumatera Selatan-Foto: Dokumen Palpos-

BACA JUGA:5 Provinsi Paling Surah di Indonesia 2024 : Anggaran Daerah Lebih Banyak untuk Gaji dan Bonus Pegawai !

Seiring dengan itu, Kabupaten OKU Timur juga sedang mempersiapkan program kampung perikanan budidaya modern yang ditargetkan mencakup seluruh kelompok pembudidaya di wilayah tersebut.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi ikan patin secara signifikan di masa depan.

"Target kami adalah meningkatkan produksi ikan patin setiap tahunnya untuk membantu menurunkan angka kemiskinan ekstrem di OKU Timur," jelas Dedi Irawan.

BACA JUGA:5 Provinsi dengan APBD Paling Besar di Indonesia 2024 : Mengapa Sumatera Selatan tidak Termasuk ?

BACA JUGA:9 Kabupaten Terkecil di Indonesia : Destinasi Unik dengan Luas Wilayah Minim !

Tidak hanya fokus pada ikan patin, sektor perikanan di OKU Timur juga membudidayakan berbagai jenis ikan air tawar lainnya seperti ikan nila, ikan mas, ikan bawal, dan ikan lele.

Dari data yang disampaikan oleh Dinas Perikanan, produktivitas ikan air tawar lainnya juga sangat signifikan.

Ikan nila menghasilkan 3.681,97 ton per tahun, ikan lele sebanyak 6.822,36 ton, ikan mas 810,65 ton, dan ikan bawal mencapai 1.058,80 ton per tahun.

Tak kalah dari OKU Timur, Kabupaten Banyuasin juga menunjukkan potensi besar dalam produksi ikan patin.

Berdasarkan data terbaru, produksi ikan patin di Banyuasin mencapai 1.200 ton per bulan atau sekitar 14.400 ton per tahun.

Nilai ekonomi dari produksi ini diperkirakan mencapai Rp21 miliar setiap bulan, dengan asumsi harga ikan patin sekitar Rp18.000 per kilogram.

Penjabat Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sektor perikanan, khususnya di wilayah Desa Sungai Rengit.

"Sebagian besar produksi ikan patin Banyuasin berasal dari Desa Sungai Rengit yang memiliki luas area sekitar 200 hektare," kata Farid.

Namun, potensi perikanan di Desa Sungai Rengit sebenarnya jauh lebih besar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan