Dari PON 2024 untuk Olimpiade

PON Aceh- Sumut 2024-Foto : ANTARA -

Sayang, keistimewaan dari PB PON itu tidak dimanfaatkan dengan baik oleh daerah-daerah itu.

Meski begitu, Aceh dan Sumatera Utara, tetap harus diacungi jempol karena telah menunjukkan perjuangan keras dalam berkompetisi dayung.

BACA JUGA:Fikri/Daniel Melaju : Fajar/Rian Kandas di China Open 2024 !

BACA JUGA:Imbang Lawan Indonesia, Graham Arnold Pelatih Australia Tumbang: Socceroos Cari Pelampiasan!

Wakil Ketua Umum III Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Budiman Setiawan mengatakan PON 2024 adalah bagian dari langkah awal Indonesia dalam menatap Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Menurut dia, setelah PON 2024, PB PODSI segera menyeleksi atlet dayung yang berpotensi masuk pemusatan latihan nasional atau pelatnas.

Meskipun Olimpiade masih empat tahun lagi, persiapan harus lebih dini dilakukan.

Apalagi, pada Olimpiade 2028, cabang olahraga dayung akan memasukkan rowing beach sprint atau rowing pantai sebagai disiplin baru yang dipertandingkan. 

Di Indonesia sendiri, rowing pantai baru pertama kali  dilombakan dalam PON.

"Setelah PON ini kita akan melakukan pelatnas jangka panjang untuk menatap Olimpiade 2028," kata Budiman.

Pelatnas oleh PB PODSI itu demi menyiapkan pedayung-pedayung andal untuk SEA Games Thailand 2025, Asian Games Jepang 2026 hingga pra Olimpiade.

Ada 15 nomor dayung rowing yang dilombakan pada Olimpiade 2028, yakni 12 nomor tanding dalam classic rowing dan tiga nomor dalam beach sprint.

PB PODSI juga akan mengevaluasi secara menyeluruh atlet yang disiapkan untuk bertanding dalam Olimpiade 2028. 

PB PODSI tidak menutup kemungkinan untuk memindahkan atlet yang tampil dalam classic rowing, menjadi tampil dalam rowing beach sprint.

Pada PON edisi ini, DKI Jakarta mendominasi perolehan medali rowing beach print.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan