Jejak Puyang Kemiri : Asal Usul Empat Lawang dan Pesan-Pesan Kearifan Lokal yang Masih Bertahan !

Jejak Puyang Kemiri di Kabupaten Empat Lawang dan pesan kearifan lokal-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Kisah Magis dan Legenda Pemandian Puyang Putri : Jejak Putri Mayangsari di Empat Lawang Sumatera Selatan !

Dari Rio Tabuan, lahirlah tujuh anak yang menjadi cikal bakal keturunan Puyang Kemiri.

Ketujuh anak tersebut adalah Imam Rajo Besak, Imam Rajo Kedum, Seampai-ampai, Maudaro, Siap Melayang, Robiah Sanggul Begelung, dan Serunting Sakti.

Kisah-kisah tentang mereka sarat dengan nilai-nilai moral dan pesan kehidupan yang hingga kini masih dijaga oleh masyarakat setempat.

BACA JUGA:Asal Usul Desa Gajah Mati Musi Banyuasin dan Legenda Puyang Gadis : Situs Keramat di Sungai Keruh !

BACA JUGA:Desa Pangkul Tertua di Kota Prabumulih Sumatera Selatan : Asal Usul, Sejarah dan Sosok Puyang Tageri !

Dalam cerita Puyang Kemiri, terdapat beberapa peristiwa penting yang menjadi dasar lahirnya pesan-pesan adat yang sangat dihormati di wilayah tersebut.

Salah satu cerita yang menarik adalah kisah Robiah Sanggul Begelung, seorang anak perempuan Puyang Kemiri yang cantik dan sakti.

Robiah dilarikan oleh makhluk gaib bernama Seniang Nago saat mandi di Sungai Musi.

Kerbau Putih, yang merupakan hewan peliharaan Puyang Kemiri, diutus oleh saudara-saudaranya untuk mencari Robiah.

Dalam perjalanan mencari Robiah, Kerbau Putih mengalami berbagai rintangan dan pertarungan, termasuk bertemu dengan Kerbau Tanduk Emas.

Namun, misi Kerbau Putih untuk membawa Robiah kembali ke Kuto Kegelang tidak berhasil karena Robiah sudah menikah dengan Seniang Nago dan memilih untuk tinggal bersamanya di Selabung.

Setelah gagal membawa Robiah kembali, Kerbau Putih membawa pulang beberapa benda sebagai bukti bahwa ia telah bertemu dengan Robiah, termasuk ilalang, bambu, air garam, kemang, dan keong putih.

Dalam perjalanan pulang, Kerbau Putih dihadang oleh Kerbau Tanduk Emas, dan dalam pertarungan tersebut, Kerbau Putih kelelahan dan akhirnya mati di Dusun Tapa.

Makam Kerbau Putih hingga kini menjadi tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan