Petani Kopi di OKU Siap-siap Kaya Raya : Harga Kopi Robusta Melonjak hingga Rp60 Ribu per Kilogram !
Salah seorang petani kopi di OKU saat hendak menjual hasil panennya.-Foto : Dokumen Palpos-
Pada tahun 2024, curah hujan yang cukup merata sepanjang tahun memberikan dampak positif terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen kopi.
Tanaman kopi robusta di wilayah Lengkiti berkembang dengan baik, sehingga menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi.
3. Pengaruh Harga Kopi Dunia
Harga kopi di pasar internasional juga mempengaruhi harga kopi domestik.
Pada kuartal pertama 2024, harga kopi robusta di pasar global mengalami kenaikan akibat cuaca ekstrem di beberapa negara penghasil kopi utama, seperti Brazil dan Vietnam.
Hal ini berdampak langsung pada harga kopi di Indonesia.
4. Kenaikan Biaya Produksi
Selain itu, kenaikan biaya produksi seperti pupuk, tenaga kerja, dan peralatan pertanian juga turut mempengaruhi harga jual kopi.
Para petani terpaksa menaikkan harga kopi untuk menutupi biaya yang semakin tinggi tersebut.
Kenaikan harga kopi ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para petani kopi, khususnya di Kecamatan Lengkiti dan wilayah-wilayah lain di OKU.
Dengan harga yang lebih tinggi, para petani dapat meningkatkan taraf hidup mereka, memperbaiki peralatan pertanian, serta memperluas lahan perkebunan mereka.
Namun, ada juga tantangan yang harus dihadapi para petani, seperti fluktuasi harga yang bisa tiba-tiba menurun, dan biaya produksi yang terus meningkat.
Oleh karena itu, para petani berharap pemerintah dapat memberikan dukungan berupa subsidi atau pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka.
Erwan mengungkapkan bahwa dengan adanya kenaikan harga ini, ia berencana untuk memperluas lahan kopinya dan membeli alat pengolahan kopi yang lebih modern.
"Saya berharap harga kopi bisa stabil di angka yang tinggi, agar kami para petani bisa terus mengembangkan usaha kami," kata Erwan.