Skuad Garuda Makin Solid dan Berkembang : Modal Bagus Kalahkan China dan Bahrain, Menuju Piala Dunia 2026 !
imnas Indonesia lawan Timnas Australia. Pesepak bola Timnas Indonesia Rizky Ridho (kedua kanan) berebut bola di udara dengan pesepak bola Timnas Australia Cameron Burgess (ketiga kanan) pada laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asi-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Timnas Indonesia Siap Hadapi Australia di SUGBK: Misi Balas Dendam Setelah Piala Asia 2023
Ia memasang formasi diamond 4-4-2 yang lebih kokoh dibanding formasi 4-2-3-1 yang digunakan saat melawan Bahrain.
Meski demikian, Australia tetap kesulitan menembus pertahanan Garuda yang kini tampil jauh lebih solid.
Sementara itu, di kubu Garuda, pelatih Shin Tae-yong juga melakukan beberapa perubahan taktis yang signifikan dibandingkan dengan pertandingan terakhir melawan Australia di Piala Asia 2023.
BACA JUGA:Kembalinya Justin Hubner: Optimisme Indonesia Jelang Duel Melawan Australia
BACA JUGA:Timnas Indonesia Siap Hadapi Australia di SUGBK: Misi Balas Dendam Setelah Piala Asia 2023
Jika sebelumnya Indonesia menggunakan formasi 3-4-3, kali ini Shin lebih memilih formasi 5-4-1 dengan Rafael Struick sebagai ujung tombak tunggal.
Perubahan ini terbukti mampu membuat Indonesia lebih sulit ditembus oleh Australia.
Selain perubahan formasi, Shin juga memasang beberapa pemain yang tidak tampil dalam pertandingan melawan Australia di Piala Asia, termasuk debutan seperti Maarten Paes di posisi penjaga gawang.
Kemudian Calvin Verdonk, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Rizki Ridho.
Hasilnya, Garuda berhasil menahan imbang Australia dalam laga yang berlangsung sengit.
Pada pertandingan melawan Australia, Indonesia nyaris unggul lebih dulu pada menit pertama melalui serangan cepat yang hampir saja berbuah gol.
Namun berhasil digagalkan oleh kiper Australia, Mathew Ryan.
Selama 20 menit pertama, Garuda terus menekan Socceroos dengan intensitas tinggi dan berhasil mendapatkan tiga tendangan sudut dalam waktu singkat.
Keberhasilan Justin Hubner kembali ke lini pertahanan membuat Verdonk lebih leluasa bergerak di sayap kiri untuk membantu serangan, sementara Nathan Tjoe-A-On bermain dengan tenang di lini tengah untuk mengontrol alur permainan.