Krischayani, Cinta pada Aerobik yang Berbuah Prestasi
Pesenam DKI Jakarta Kriscahyani Kurniawan (tengah) bersama pesenam Jawa Timur Della Rose Ananda (kiri) dan pesenam DI Yogyakarta Elmalia Virdania Putri (kanan) menunjukkan medalinya usai upacara penganugerahan medali pada final senam aerobik perorangan pu-ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU-
Kesuksesan Icha juga tak lepas dari bimbingan sang pelatih Fahmy Fachrezzy yang selalu mendorongnya untuk terus meningkatkan kemampuan.
Fahmy menuturkan bahwa meskipun Icha baru memasuki kategori senior, grafik peningkatan performanya sangat signifikan.
Dia percaya bahwa dengan potensi besar yang dimiliki, Icha bisa melangkah lebih jauh lagi di masa depan.
Awalnya, Icha hanya ditargetkan untuk masuk tiga besar pada PON kali ini. Namun, berkat latihan yang matang dan konsentrasi penuh selama perlombaan, dia sukses mencapai target yang lebih tinggi.
Fahmy menambahkan, dengan usianya yang masih muda dan potensi besar yang dimiliki, Icha diproyeksikan untuk berpartisipasi di ajang internasional seperti Sea Games.
Menurutnya, Icha memiliki potensi besar yang masih bisa terus dikembangkan, terutama karena usia emas atlet senam dapat bertahan hingga usia 24 atau bahkan 26 tahun.
"Dia potensial buat Sea Games ya, tapi kan semua terserah dari pimpinan pengurus, karena umurnya masih muda, terus kemampuannya bagus, potensinya bagus. Tinggal digarap dengan baik Insya Allah bisa hasilnya bagus," kata pelatih senam aerobik DKI Jakarta itu.
Dengan kemenangan ini, Icha tak hanya membawa pulang medali emas, tetapi juga membuka harapan baru untuk bisa tampil di ajang internasional.
Untuk para atlet junior yang sedang meniti karier, Icha memberikan pesan agar mereka tetap konsisten dan berusaha, karena usaha keras dan doa akan membuahkan hasil yang manis di kemudian hari.