Mengapa Bulog Sulit Menyerap Beras Lokal ? Temukan Jawabannya
Ilustrasi panen raya padi-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Harga Pangan 4 September 2024 : Daging Ayam Rp36.910, Cabai Tembus Rp50.010 per Kilogram !
Untuk menentukan kualitas beras, Bulog memiliki beberapa persyaratan standar yang harus dipenuhi, yaitu kadar air maksimum 14 persen, butir patah atau broken maksimum 20 persen, dan butir menir maksimum 2 persen.
Kadar air berperan penting dalam menentukan mutu beras. Kadar air yang tinggi dapat mempengaruhi penampilan, tekstur, dan cita rasa beras, serta berpotensi menyebabkan proses pembusukan lebih cepat.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa hingga 2 September 2024, realisasi pengadaan beras, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, telah mencapai 3,56 juta ton.
BACA JUGA:Pertamina Gencar Sosialisasikan QR Code untuk Pertalite : Apa Manfaatnya bagi Pengguna BBM Subsidi ?
Rinciannya, pengadaan beras dalam negeri mencapai 1,01 juta ton, yang terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 625.536 ton dan komersial 391.714 ton. Sementara itu, pengadaan beras dari luar negeri mencapai 2,54 juta ton.
“Dengan kondisi ini, kami memperkirakan Bulog masih bisa menyerap tambahan 200.000 ton produksi beras lokal hingga akhir tahun ini,” ungkap Arief.
Namun, Bayu Krisnamurthi menekankan bahwa pencapaian target tersebut masih bergantung pada beberapa faktor, termasuk perbaikan kualitas beras yang ditawarkan petani dan fluktuasi harga pasar.
Pihaknya berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan petani dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan kualitas beras serta memastikan harga yang adil bagi semua pihak.
Dalam menghadapi tantangan ini, Bulog juga berencana untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan distribusi beras.
Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi tekanan pada harga dan memastikan pasokan beras yang stabil di pasar.
Selain itu, Bulog akan terus berkoordinasi dengan instansi pemerintah dan lembaga terkait untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi permasalahan yang ada.
Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan dukungan lebih lanjut untuk memperbaiki sistem distribusi beras serta memastikan bahwa harga yang diterima petani dapat mencerminkan biaya produksi yang sebenarnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Bulog dapat lebih efektif dalam menyerap beras lokal dan mengurangi dampak negatif pada inflasi serta kesejahteraan petani.