Gula Aren: Manisnya Tradisi dan Kesehatan dari Alam

Gula Aren: Manisnya Tradisi dan Kesehatan dari Alam-foto : tangkapan layar ig, artdenthe--

BACA JUGA:Eksplorasi Kuliner Nasi Liwet: Tradisi Kelezatan dari Solo!

Nektar yang telah dikumpulkan kemudian dimasak dalam wajan besar.

Proses pemasakan ini memerlukan waktu dan perhatian, karena suhu harus dijaga agar nektar tidak terbakar.

Nektar dimasak hingga mengental dan mengubah konsistensi menjadi seperti sirup kental.

3. Pencetakan

BACA JUGA:Es Doger: Minuman Tradisional yang Menyegarkan dan Penuh Warna

BACA JUGA:Saparila: Minuman Tradisional dengan Cita Rasa yang Unik dan Nostalgia

Setelah nektar mengental, ia dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk gula dalam bentuk blok atau silinder.

Cetakan ini biasanya terbuat dari bahan alami seperti daun kelapa atau bambu.

4. Penyejukan dan Pengemasan

Gula aren yang telah dicetak dibiarkan dingin dan mengeras.

BACA JUGA:Es Kopyor: Minuman Tradisional yang Menyegarkan di Tengah Teriknya Cuaca

BACA JUGA:Gulai Tempoyak Ikan Patin

Setelah itu, gula aren dikemas untuk dijual atau digunakan dalam berbagai produk makanan.

Gula aren telah lama digunakan dalam berbagai masakan tradisional di Asia Tenggara.

Di Indonesia, gula aren merupakan bahan utama dalam pembuatan kue tradisional seperti kue lapis, kue cubir dan berbagai jenis minuman manis seperti es dawet.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan