Kabar Gembira : Sri Mulyani Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Sasar Ibu Hamil dan Balita pada Tahun 2025 !
Siswa menyantap makanan saat pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di SDN 07 Cideng, Jakarta, Senin (19/8/2024)-FOTO : ANTARA-
JAKARTA, KORANPALPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan diimplementasikan pada tahun 2025 akan mencakup kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Penegasan ini disampaikan oleh Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna Ke-4 DPR RI Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Dalam rapat tersebut, Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah menyetujui pandangan fraksi-fraksi di DPR RI mengenai pentingnya perluasan cakupan Program MBG agar tidak hanya terbatas pada anak-anak sekolah, tetapi juga menjangkau kelompok rentan yang berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi.
BACA JUGA:Pansus Haji Ingatkan Kemenag untuk Bersikap Kooperatif dalam Rapat Dengar Pendapat !
BACA JUGA:Soal Ancam Blokir Bigo Live : Jangan Cuma Gertak Sambal !
Menurutnya, kebijakan ini penting untuk memastikan bahwa upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dimulai sejak masa kehamilan hingga anak mencapai usia balita.
“Pemerintah sependapat dengan pandangan fraksi mengenai Program Makan Bergizi Gratis yang juga harus menyasar ibu hamil, menyusui, dan balita. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan kecukupan gizi bagi kelompok-kelompok rentan tersebut, sehingga program ini dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kecerdasan anak dan pencegahan stunting di Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam rapat tersebut.
Pemerintah Indonesia, melalui berbagai kebijakan kesehatan, telah menetapkan pencegahan stunting sebagai prioritas utama dalam upaya peningkatan kualitas SDM.
BACA JUGA:Segera Dibentuk Satgas Penanggulangan Judi Online !
BACA JUGA:Beli Pertalite Dibatasi Mulai 1 September 2024 : Warga Terpaksa Alternatif BBM Nonsubsidi !
Stunting, yang merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, menjadi fokus utama pemerintah.
Hal ini penting karena stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan potensi ekonominya di masa depan.
Pada kesempatan itu, Sri Mulyani memaparkan bahwa selama kurun waktu 10 tahun terakhir, pemerintah telah berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.
BACA JUGA:Proyek Strategis Nasional : Pemerintah Restui Pengembangan Lapangan Migas Rp 280 Triliun !