Korban Tewas di Gaza Capai 40.405 : Menyusul Serangan Israel Tewaskan 71 Orang dalam 24 Jam Terakhir !
Orang-orang mencari korban di sebuah sekolah yang rusak akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, 4 Agustus 2024. Sedikitnya 25 orang tewas akibat serangan udara Israel di sekolah al-Nasr dan Hassan Salama di Gaza, kata sumber keamanan dan medis Palesti-Foto : ANTARA/Mahmoud Zaki/Xinhua/pri.-
BACA JUGA:Indonesia Kecam Keras Serangan Israel di Rafah Palestina
Kondisi ini menyebabkan jumlah korban yang sebenarnya mungkin jauh lebih besar daripada yang tercatat saat ini.
Juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, melaporkan bahwa empat warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah apartemen milik keluarga Othman di Menara Ain Jalut di kamp pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza.
Wilayah ini, yang merupakan salah satu dari sekian banyak kamp pengungsi di Gaza, telah menjadi target gempuran intensif sejak beberapa pekan terakhir.
BACA JUGA:Drama Berbalas Serang Israel-Iran
BACA JUGA:Konflik Iran-Israel Berpotensi Bawa Dampak Ekonomi-Politik
Basal juga menjelaskan bahwa wilayah timur Kota Deir al-Balah dan kamp Nuseirat mengalami gempuran artileri Israel yang menghancurkan sebagian besar bangunan di sana.
Evakuasi sebagian besar wilayah Deir al-Balah oleh tentara Israel pada Sabtu (24/8) sore tidak menghentikan serangan lanjutan yang menyebabkan semakin banyaknya warga sipil yang kehilangan tempat tinggal dan menjadi pengungsi di tanah mereka sendiri.
Gempuran yang terus menerus dilakukan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza tidak hanya merenggut nyawa warga sipil, tetapi juga menghancurkan infrastruktur dan bangunan tempat tinggal.
Pasukan Israel telah membakar dan merobohkan gedung-gedung di bagian selatan Kota Gaza, menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Sebagian besar wilayah Gaza kini hancur total, dengan fasilitas umum, rumah sakit, dan sekolah menjadi sasaran serangan.
Kondisi ini semakin diperparah dengan blokade yang diberlakukan Israel, yang menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Blokade yang terus berlanjut ini telah menciptakan krisis kemanusiaan yang memaksa sebagian besar warga Gaza hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kurangnya pasokan medis dan sanitasi yang memadai telah menyebabkan peningkatan jumlah korban meninggal dunia akibat luka-luka yang tidak mendapatkan perawatan yang layak.
Meskipun komunitas internasional telah berulang kali menyerukan penghentian kekerasan dan gencatan senjata, situasi di Gaza tetap memanas.