Gelar Apel Pasukan dan Simulasi Sispamkota Pengamanan Pilkada Serentak 2024

Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada Serentak 2024.-Foto : Fahrozi-

Simulasi ini menggambarkan berbagai tahapan pengamanan pasca pemungutan dan penghitungan suara di tingkat PPK Kabupaten Muara Enim.

Dalam skenario simulasi, situasi di wilayah hukum Polres Muara Enim awalnya dinyatakan aman dan kondusif. Kepolisian rutin melakukan patroli terpadu oleh Satuan Samapta dan Satlantas di rute dan daerah yang telah ditentukan. 

BACA JUGA:BPK Wilayah VI Sumsel Ajak Mahasiswa Uniski Tonton Video Art, Ini Tujuannya!

BACA JUGA:Gelar Simulasi Sispamkota, Kapolres Prabumulih: Sudah Siap 100 Persen Plus

Saat pelaksanaan tugas, tim patroli mendapati adanya sekelompok masyarakat yang berkumpul di lapangan dengan membawa spanduk, baliho, sound system, dan peralatan lainnya yang kemungkinan akan digunakan untuk unjuk rasa.

Tim patroli segera melaporkan temuan tersebut ke Kepala SPK (Sentra Pelayanan Kepolisian). Berdasarkan laporan ini, Kapolres memerintahkan Kasat Intel untuk mengecek situasi lapangan. 

Setelah itu, Kapolres memerintahkan Kabag Ops selaku Karendal Operasi Mantap Praja 2024 untuk mempersiapkan personel guna melaksanakan pengamanan di Kantor KPU Muara Enim.

Kasat Samapta kemudian membentuk Tim Dalmas Humanis, yang terdiri dari peleton negosiator Polwan dan satu peleton Dalmas awal, untuk bernegosiasi dengan koordinator lapangan pengunjuk rasa.

BACA JUGA:28 Karateka INKADO Prabumulih Siap Berlaga di Tournament & Festival Kejuaraan Karate Cup Sumsel 2024

BACA JUGA:Resmi Dibuka Penerimaan CPNS Kota Prabumulih 2024, Tersedia 60 Formasi Teknis dan 40 Formasi Kesehatan

Sekelompok massa berjumlah sekitar 500 orang bergerak menuju Kantor KPUD dengan pengawalan tim patroli lantas dan tim Samapta Muara Enim.

Tim negosiator mencoba berdialog dengan koordinator lapangan (Korlap) aksi untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan aman. Namun, negosiasi gagal, dan massa mulai menunjukkan tindakan yang lebih agresif. Saat situasi semakin memanas, tim negosiator mundur, dan digantikan oleh Dalmas awal dengan formasi tangan berkait.

Massa semakin mendesak dan mulai melakukan tindakan anarkis, seperti mendorong barisan petugas. Menyikapi hal ini, formasi Dalmas diganti dengan Dalmas lanjutan yang dibekali tameng dan tongkat serta didukung kendaraan anti huru-hara (Rantis) dan tim dokes (dokter kesehatan). Massa kemudian melakukan pembakaran ban dan melakukan perlawanan yang semakin intens.

Petugas kepolisian berupaya memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran (APAR) dan melindungi diri dengan tameng. Tim Dalmas juga berusaha mengurai konsentrasi massa dengan tembakan senjata flash ball ke udara. Beberapa provokator yang menyulut aksi massa ditangkap oleh tim tindak dari Satreskrim.

Situasi semakin tegang ketika salah satu pengunjuk rasa membawa senjata tajam dan melakukan perlawanan terhadap petugas, sehingga diambil tindakan tegas. Beberapa korban dari massa yang terluka segera dievakuasi oleh tim kesehatan Polres Muara Enim. Dengan tindakan tegas dan terukur oleh petugas, akhirnya massa berhasil dipukul mundur dan situasi kembali aman dan kondusif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan