Harga Pangan 18 Agustus 2024 : Cabai Rawit Turun Jadi Rp59.870 per Kg dan Beras SPHP Bulog Stabil !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Minggu , 18 Aug 2024 - 09:41

Berdasarkan data terbaru dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dilansir pada Minggu, 18 Agustus 2024 pukul 08.30 WIB, tercatat beberapa komoditas mengalami perubahan harga yang signifikan-Foto : Dokumen Palpos-

Perubahan harga ini mencerminkan kondisi pasar yang dinamis dan kebutuhan akan intervensi pemerintah untuk menjaga kestabilan harga pangan.

Selain cabai rawit merah dan beras, beberapa komoditas lain juga mengalami perubahan harga.

Bawang merah, misalnya, mengalami kenaikan sebesar 1,77 persen atau Rp450 menjadi Rp25.930 per kg.

Bawang putih bonggol juga naik tipis sebesar 0,68 persen atau Rp270 menjadi Rp40.030 per kg.

Komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah cabai merah keriting yang naik 1,86 persen atau Rp830 menjadi Rp45.400 per kg.

Di sisi lain, daging sapi murni mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen atau Rp640 menjadi Rp135.540 per kg.

Sementara daging ayam ras justru turun 2,49 persen atau Rp870 menjadi Rp34.130 per kg.

Harga telur ayam ras juga mengalami penurunan sebesar 0,42 persen atau Rp120 menjadi Rp28.570 per kg.

Penurunan harga daging ayam ras dan telur ayam ras ini memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen, terutama di kalangan menengah ke bawah.

Komoditas lain yang tidak luput dari fluktuasi harga adalah kedelai biji kering (impor) yang turun tipis sebesar 0,50 persen atau Rp60 menjadi Rp11.890 per kg.

Sementara itu, gula konsumsi mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen atau Rp70 menjadi Rp17.970 per kg.

Minyak goreng, baik kemasan sederhana maupun curah, juga mengalami penurunan harga.

harga pangan 18 agustus 2024 : cabai rawit turun jadi rp59.870 per kg dan beras sphp bulog stabil !                            koranpalpos.com - harga pangan di indonesia terus mengalami fluktuasi, terutama menjelang dan setelah perayaan hari besar nasional seperti hari kemerdekaan.
berdasarkan data terbaru dari panel harga badan pangan nasional (bapanas) yang dilansir pada minggu, 18 agustus 2024 pukul 08.30 wib, tercatat beberapa komoditas mengalami perubahan harga yang signifikan.
salah satu komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit merah. harga cabai rawit merah turun sebesar 2,75 persen atau rp1.690, sehingga kini menjadi rp59.870 per kilogram (kg).
baca juga:harga pangan di hut ri ke-79 : cabai turun, daging stabil, beras naik tipis jadi rp15.760 per kilogram !
baca juga:harga pangan 16 agustus 2024 : harga cabai rawit merah makin pedas rp74.470 per kilogram !
penurunan ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang selama ini merasakan tekanan akibat harga cabai yang tinggi, terutama bagi pedagang kecil dan rumah tangga yang sangat bergantung pada komoditas ini dalam kegiatan sehari-hari.
selain cabai rawit merah, perhatian juga tertuju pada harga beras, salah satu kebutuhan pokok utama masyarakat indonesia.
harga beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) yang disalurkan oleh bulog tetap stabil di angka rp12.590 per kg.
baca juga:harga pangan 15 agustus 2024 : masih fluktuatif, bawang merah naik tipis, cabai rawit merah turun !
baca juga:harga pangan 14 agustus 2024 : harga cabai rawit merah turun jadi rp65.310 per kilogram !
stabilitas ini menunjukkan bahwa program pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan harga beras berjalan dengan baik, terutama di tengah fluktuasi harga pangan lainnya.
namun, beras premium di pasar tercatat mengalami kenaikan tipis sebesar 0,13 persen atau rp20 menjadi rp15.560 per kg.
sebaliknya, harga beras medium justru turun tipis sebesar 0,15 persen atau rp20 menjadi rp13.540 per kg.
baca juga:update! harga pangan 13 agustus 2024: bawang merah stabil, tetap di level rp26.620 per kg
baca juga:harga pangan 12 agustus 2024 : daging sapi rp135.160 per kg dan bawang merah rp26.560 per kg !
perubahan harga ini mencerminkan kondisi pasar yang dinamis dan kebutuhan akan intervensi pemerintah untuk menjaga kestabilan harga pangan.
selain cabai rawit merah dan beras, beberapa komoditas lain juga mengalami perubahan harga.
bawang merah, misalnya, mengalami kenaikan sebesar 1,77 persen atau rp450 menjadi rp25.930 per kg.
baca juga:harga pangan 11 agustus 2024 : cabai rawit sentuh rp69.270 per kilogram, beras medium rp13.570 !
baca juga:harga pangan 10 agustus 2024 : cabai dan telur mengalami lonjakan signifikan !
bawang putih bonggol juga naik tipis sebesar 0,68 persen atau rp270 menjadi rp40.030 per kg.
komoditas lain yang mengalami kenaikan adalah cabai merah keriting yang naik 1,86 persen atau rp830 menjadi rp45.400 per kg.
di sisi lain, daging sapi murni mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen atau rp640 menjadi rp135.540 per kg.
sementara daging ayam ras justru turun 2,49 persen atau rp870 menjadi rp34.130 per kg.
harga telur ayam ras juga mengalami penurunan sebesar 0,42 persen atau rp120 menjadi rp28.570 per kg.
penurunan harga daging ayam ras dan telur ayam ras ini memberikan sedikit kelonggaran bagi konsumen, terutama di kalangan menengah ke bawah.
komoditas lain yang tidak luput dari fluktuasi harga adalah kedelai biji kering (impor) yang turun tipis sebesar 0,50 persen atau rp60 menjadi rp11.890 per kg.
sementara itu, gula konsumsi mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen atau rp70 menjadi rp17.970 per kg.
minyak goreng, baik kemasan sederhana maupun curah, juga mengalami penurunan harga.
minyak goreng kemasan sederhana turun tipis sebesar 0,11 persen atau rp20 menjadi rp17.960 per kg.
sedangkan minyak goreng curah turun sebesar 0,75 persen atau rp120 menjadi rp15.900 per kg.
penurunan harga minyak goreng ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang selama ini merasakan dampak dari kenaikan harga komoditas ini.
tidak hanya bahan pokok seperti beras dan minyak goreng, harga tepung terigu juga mengalami perubahan.
tepung terigu curah turun tipis sebesar 0,20 persen atau rp20 menjadi rp10.230 per kg, sedangkan tepung terigu non-curah turun 0,83 persen atau rp110 menjadi rp13.180 per kg.
penurunan harga tepung terigu ini penting untuk industri makanan, terutama industri kecil dan menengah yang banyak menggunakan tepung sebagai bahan baku.
harga jagung di tingkat peternak juga mengalami penurunan sebesar 1,90 persen atau rp110 menjadi rp5.690 per kg.
penurunan harga jagung ini berdampak langsung pada biaya produksi pakan ternak, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi harga produk ternak seperti ayam dan telur.
di sektor perikanan, harga ikan kembung mengalami kenaikan signifikan sebesar 3,46 persen atau rp1.260 menjadi rp37.650 per kg.
kenaikan ini berpotensi mempengaruhi konsumsi masyarakat, terutama di wilayah pesisir yang menjadikan ikan kembung sebagai sumber protein utama.
sebaliknya, harga ikan tongkol turun tipis sebesar 0,95 persen atau rp300 menjadi rp31.250 per kg, sementara harga ikan bandeng turun 1,60 persen atau rp510 menjadi rp31.400 per kg.
penurunan harga ikan ini memberikan alternatif bagi konsumen yang menginginkan sumber protein dengan harga yang lebih terjangkau.
selain itu, harga garam halus beryodium turun sebesar 0,69 persen atau rp80 menjadi rp11.450 per kg.
penurunan harga garam ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam program pengurangan konsumsi garam berlebihan tanpa harus mengorbankan kebutuhan gizi masyarakat.
fluktuasi harga pangan yang terjadi saat ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kestabilan harga pangan.
peran badan pangan nasional (bapanas) dan bulog dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat, terutama yang berada di lapisan ekonomi bawah, tidak terbebani oleh kenaikan harga yang tidak terduga.
ke depan, diharapkan pemerintah dapat terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk produsen, distributor, dan pedagang, untuk memastikan bahwa harga pangan dapat dikendalikan dengan baik.
selain itu, program-program seperti beras sphp dari bulog perlu terus diperluas cakupannya agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di berbagai wilayah indonesia.
dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat tetap memenuhi kebutuhan pokok mereka tanpa harus terbebani oleh fluktuasi harga yang sering terjadi, terutama menjelang dan setelah perayaan hari besar nasional.