LAPSUS : Berharap ISPU Kembali Membaik !

Kondisi kabut asap salah satu wilayah Kota Palembang yang masih terlihat tebal walaupun sempat diguyur hujan, kemarin (20/10)-FOTO : KOERNIAWAN PRAWIRO-

KONDISI Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Palembang dan sejumlah daerah lain di Sumsel sempat membaik jelang pertengahan hingga memasuki Oktober 2013 kemarin, namun kini ISPU kabut kembali berbahaya.

Harapan ISPU akan kembali membaik ketika hujan turun termasuk saat diguyur hujan Jumat (20/10) kemarin, nampaknya juga belum berdampak secara signifikan. Pasalnya, kabut asap di sejumlah titik khususnya wilayah Kota Palembang ternyata masih relative tebal. 

Artinya polusi udara masih akan terjadi dan menganggu aktivitas masyarakat terutama akan-anak yang masih sekolah. Sejumlah warga yang berhasil dimintai tanggapan, berharap hujan akan sering turun mengguyur Kota Palembang dan Sumsel umumnya. 

Dengan kondisi itu, diharapkann ISPU akan membaik dan sejak sehingga kekhawatiran terhadap gangguan kesehatan tidak terjadi. Menurut warga Kota Palembang, Udhin mengatakan, adanya hujan tentu  membuat kesejukan bagi warga Kota Palembang yang sudah nyaris lebih dari 1 bulan tertapat kabut asap karena kebakaran lahan akibat cuaca panas dimusim kemarau.

“Harapan saya semoga hujan dapat lebih sering terjadi sehingga benar-benar dapat menuntaskan, bencana kebakaran di lahan seperti lahan gambut yang memang sangat sulit untuk dipadamkan. Begitu juga lahan kering lainnya yang menjadi pusat asap di kota Palembang dan sekitarnya,” jelasnya.

Sedangkan Sischa, ibu rumah tangga (IST) warga Kota Palembang lainnya juga berharap cuaca di  Palembang dan sekitarnya titik api akan menurun bahkan berakhir sama sekali.

“Semoga sang pencipta pemilik alam ini mendengarkan doa kita, adanya hujan. Namun diharapkan jangan terlalu tinggi atau deras hujannya khawatir banjir untuk kawasan rendah,” jelasnya.

Memang diakuinya, Kota Palembang ini sangat serba salah. “Sebab jika terlalu deras, akan menyebabkan banjir, namun jika tidak hujan juga akan terjadi kebakaran. Bukan hanya Kota Palembang saja, namun disekitarannya juga seperti di Ogan Ilir dan Banyuasin yang pastinya tidak hanya terpapar bahkan menjadi titik mulanya terjadinya kabut asap,” terangnya. 

Keinginan yang sama juga diungkapkan sejumlah orang tua siswa yang mendesak agar pemerintah Prabumulih menerapkan proses belajar mengajar dengan cara online atau dalam jaringan (daring).

Para orang tua mengaku khawatir, jika anak-anak mereka masih mengikuti proses belajar mengajar di sekolah akan terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

“Tebal nian asapnya dalam beberapa hari ini, kalau anak-anak masih sekolah takutnya terserang ISPA. Karena itu kami minta pemerintah meliburkan sekolah atau belajar dengan cara online,” ungkap Agus warga Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur.

Senada dikatakan Yani warga Perumahan GPI Kota Prabumulih. Yani berharap, pemerintah mengeluarkan kebijakan menerapkan sistem belajar dalam jaringan karena khawatir dengan asap tebal yang menyelimuti kota Prabumulih. “Selama asap tebal ini, sebaiknya belajar mengajarnya dilakukan dengan cara online saja. Nanti kalau sudah normal, kembali masuk sekolah,” harapnya.

Terpisah, Pj Walikota Prabumulih, H Elman ST MM mengambil langkah cepat dengan menggelar rapat terbatas dengan dinas pendidikan dan kebudayaan kota Prabumulih serta dinas kesehatan, guna membahas hal tersebut.

Berdasarkan hasil rapat terbatas tersebut, Pj Walikota Prabumulih H Elman ST MM akhirnya mengeluarkan kebijakan dengan menerapkan sistem belajar mengajar dengan cara dalam jaringan (Daring) atau online seperti yang dilakukan pada saat pandemi Covid 19 lalu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan