2024, Kartu Tol Dihapus Diganti MLFF Lewat Aplikasi

--

Sejumlah warga lainnya  juga menyoroti kemungkinan masalah teknis yang dapat terjadi.

Rudi, seorang pekerja salah satu Perusahaan swasta di Palembang menyatakan, dirinya merasa ada kekhawatiran teknis seperti kegagalan pembacaan atau masalah dengan aplikasi di smartphone.

“Artinya pemerintah perlu memastikan bahwa sistem ini benar-benar handal,” tandasnya. 

Tak hanya itu, warga juga berharap perlu keterlibatan aktif masyarakat selama uji coba MLFF.

"Keterlibatan masyarakat dalam proses uji coba akan membantu pemerintah memahami perspektif pengguna secara langsung. Ini adalah peluang baik untuk memberikan masukan yang konstruktif,” ucap Yuri, warga lainnya.

Padly, warga Sukabangun II Kota Palembang melihat dari sisi kelancaran lalulintas jika MLFF diterapka.   “Ya, nggak perlu antre lagi di pintu  tol.

Jadi, akses ke tol benar benar lancar,” kata dia.Dengan cara ini juga, sambung dia, lebih canggih lagi karena tidak perlu ribet kalau kartu tol habis saat akan melintas ke jalan tol.

“Dengan sistem ini, pengguna jalan tol tidak perlu berhenti lagi untuk membayar, karena saldo akan terpotong otomatis setelah kendaraan keluar dari jalan tol, dan terbaca satelit Global Navigation Satelit System (GNSS),” jelas dia.

Sehingga dipastikan berbeda dengan sistem tanpa kartu yang sudah ada saat ini, yakni Radio Frequency Identification (RFID).

Karena RFID masih membutuhkan alat pembaca stiker yang dipasang di lampu depan sisi kanan mobil. Setelah membaca stiker yang dipasang, maka palang di gerbang tol otomatis terbuka.

Hal senada diungkapkan Yudi, warga Sekojo. Dia menambahkan, dengan diberlakukannya sistem baru saat masuk tol ini, akan makin memperlancar akses ke jalan  tol.“Ya, jalan ke tol bisa makin lancar. Karena kita nggak perlu stop lagi di depan pintu gerbang tol,” ujarnya.

Terpisah, Yuni, Ogan Ilir mengaku, tak ambil pusing dengan penggantian tersebut aalkan harganya atau tarif tol masih tetap sama sebagaimana biasanya.

"Kita sih tidak ambil pusing yang penting harganya sama," katanya. Lain halnya dengan Yuni, Aan warga Palembang lainnya justru menyarankan agar pemerintah dan pengelola yol menyiapkan tempat scane kartu tol sebagai cadangan agar apabila ada kendala sinyal dan sebagainya dapat di atasi segera.

"Kalau mekanismenya mau di ubah paling tidak siapin cadangan untuk scan kartu tol, kita tau Smartphone kan terkadang ada gangguan-gangguan yang tak terduga," katanya

Sementara itu, Abdullah Taufik SE MM, selaku Ketua Komisi II DPRD Kota Palembang, memberikan respons terkait rencana pemerintah untuk menghapus kartu tol dan menggantinya dengan teknologi Multilane Free Flow (MLFF) pada tahun 2024 tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan