Di Balik Karya Monumental : Nyoman Nuarta dan Kontroversi Desain Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara !
Pemandangan Istana Negara dan Istana Garuda dilihat dari Sumbu Kebangsaan di wilayah IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (9/8/2024)-FOTO : ANTARA-
Ia menjelaskan bahwa desain Istana Garuda dirancang untuk menunjukkan kewibawaan, bukan untuk mengarah pada aura mistis.
"Jadi kalau ada yang menganggap desain ini memiliki aura mistis, itu terserah persepsi masing-masing. Tetapi, saya pastikan bahwa tujuan utama dari desain ini adalah untuk menunjukkan kewibawaan Istana Garuda sebagai simbol negara," jelas Nyoman.
Nyoman juga menekankan bahwa pembangunan Istana Garuda tidak bisa disamakan dengan pembangunan rumah atau gedung pada umumnya.
Istana ini harus memiliki ciri khas yang mencerminkan identitas bangsa.
"Jangan berpikir bahwa pembangunan Istana ini seperti membangun rumah atau gedung biasa. Ini adalah Istana yang harus mencerminkan ciri khas bangsa kita," tegasnya.
Salah satu aspek yang menarik dari desain Istana Garuda adalah pemilihan warna dan material yang digunakan.
Istana ini terlihat memiliki warna yang cenderung gelap, yang menurut Nyoman adalah hasil dari pemilihan material khusus.
Bagian depan Istana dilapisi dengan kuningan, yang akan mengalami perubahan warna seiring waktu akibat proses oksidasi.
"Warna depan Istana Garuda terbuat dari kuningan yang akan berubah menjadi hijau seiring berjalannya waktu. Ini adalah hasil dari proses oksidasi yang terjadi secara alami di lingkungan kita," ungkapnya.
Nyoman menjelaskan bahwa rangka di belakang Istana terbuat dari perforated, yaitu plat baja tahan cuaca dengan lubang-lubang kecil.
Material ini dipilih karena mampu bertahan hingga ratusan tahun dan telah terbukti keandalannya di berbagai struktur bangunan terkenal di dunia.
"Perforated adalah material yang sangat tahan lama. Warna aslinya adalah kemerahan, tetapi seiring waktu, warnanya akan menjadi lebih gelap. Ini adalah pilihan material yang sudah terbukti tahan lama di berbagai bangunan, seperti jembatan-jembatan di Amerika, termasuk di New York," paparnya.
Di tengah berbagai kritik yang muncul, Nyoman juga menghadapi kritik yang berbau agama.
Beberapa pihak mengaitkan desain Istana Garuda dengan latar belakang agama Nyoman, yang adalah seorang Hindu dari Bali.
Namun, Nyoman dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada kaitan antara desain tersebut dengan agama apapun.