Harga Pangan 7 Agustus 2024 : Bawang Putih Tembus Rp44.880 per Kg dan Minyak Rp20.220 per Kg !

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional rata-rata naik-Foto : Dokumen Palpos-

Sementara gula konsumsi juga naik 6,30 persen atau Rp1.130 menjadi Rp19.060 per kg. Kenaikan harga kedelai bisa berdampak pada industri tahu dan tempe, dua makanan pokok yang sangat populer di Indonesia.

Minyak goreng kemasan sederhana naik 12,15 persen atau Rp2.190 menjadi Rp20.220 per kg.

Sedangkan minyak goreng curah turun 5,79 persen atau Rp930 menjadi Rp15.130 per kg.

Kenaikan harga minyak goreng kemasan sederhana menambah beban pengeluaran rumah tangga.

Mengingat minyak goreng adalah bahan dasar untuk banyak masakan Indonesia.

Harga tepung terigu curah turun 1,65 persen atau Rp170 menjadi Rp10.110 per kg.

Sementara tepung terigu non curah naik 8,63 persen atau Rp1.150 menjadi Rp14.470 per kg.

Penurunan harga tepung terigu curah bisa memberikan sedikit kelegaan bagi industri roti dan kue.

Meskipun kenaikan pada tepung terigu non curah tetap menjadi tantangan.

Jagung di tingkat peternak terpantau naik 23,60 persen atau Rp1.350 menjadi Rp7.070 per kg.

Kenaikan harga jagung ini bisa berdampak langsung pada industri peternakan, khususnya pakan ternak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga daging dan telur di pasar.

Garam halus beryodium juga naik 4,69 persen atau Rp540 menjadi Rp12.050 per kg. Meskipun kenaikan ini terlihat kecil, garam adalah bahan penting dalam berbagai industri makanan dan minuman.

Harga ikan kembung naik hingga 21,33 persen atau Rp7.880 menjadi Rp44.820 per kg, ikan tongkol naik 26,63 persen atau Rp8.270 menjadi Rp39.320 per kg, dan ikan bandeng naik hingga 35,18 persen atau Rp11.580 menjadi Rp44.500 per kg.

Kenaikan harga ikan ini mencerminkan meningkatnya permintaan dan mungkin juga terbatasnya pasokan akibat faktor-faktor seperti cuaca dan kondisi penangkapan ikan.

Kenaikan harga berbagai komoditas pangan ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan iklim, gangguan rantai pasok, fluktuasi nilai tukar, dan kebijakan perdagangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan