6 Lapangan Migas Baru Siap Dongkrak Lifting Minyak : Kejar Target Produksi 100 Ribu BOPD !

Ilustrasi fasilitas migas di Indonesia-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Proyek Raksasa Senilai Rp22,16 Trilin di Sumatera Selatan Tuntas Awal 2025 : Membuka Peluang Investasi Baru !

4. BUIC (19.206 BOPD), estimasi produksi pada kuartal ketiga 2024

5. OO-OX (25.276 BOPD), estimasi produksi pada kuartal pertama 2026.

Arifin mengungkap bahwa sanksi internasional yang dikenakan terhadap Rusia menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan lapangan baru tersebut.

BACA JUGA:Proyek Raksasa PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 Tebesar di Asia Tenggara : Menjawab Kebutuhan Listrik !

BACA JUGA:Proyek Raksasa Senilai Rp225,5 Miliar di Muba Ini Ditarget Rampung 2024 : Menjadikan Konektivitas Sumatera !

Lapangan Singa Laut Kuda Laut, kata dia, adalah salah satu proyek yang terkena dampak, sehingga menyebabkan perkiraan waktu on stream menjadi mundur hingga kuartal keempat 2026.

"Kita hadapi tantangan besar dengan adanya sanksi internasional, terutama terhadap Rusia, yang mempengaruhi jadwal produksi di lapangan Singa Laut Kuda Laut," jelasnya.

Selain mengembangkan lapangan baru, Kementerian ESDM juga fokus pada peningkatan recovery rate dari sumur-sumur yang sudah ada.

"Di samping yang enam ini, kita juga sedang mengupayakan peningkatan recovery dari sumur-sumur yang ada. Jadi, kalau dulu recovery-nya itu kita biasanya hanya 30 persen, sekarang kita coba minta Pertamina untuk bisa meningkatkan menjadi ke 50 persen," kata Arifin.

Guna meningkatkan produksi migas, Arifin mengungkapkan bahwa pemerintah merencanakan reaktivasi terhadap 1.000 hingga 1.500 sumur yang tidak aktif setiap tahunnya sebagai bagian dari strategi jangka pendek.

"Kita minta Pertamina untuk bisa mengupayakan idle well, sumur-sumur yang masih berprospek untuk bisa diupayakan kembali. Ini dalam upaya-upaya kita di jangka pendek," ujar Arifin.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyiapkan sejumlah strategi baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang, untuk mengejar target produksi minyak bumi sebesar satu juta barel per hari dan produksi gas bumi 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Untuk strategi jangka pendek, pemerintah melakukan peningkatan produksi dari lapangan-lapangan eksisting, yang ditambah teknologi enhanced oil recovery (EOR).

Upaya tersebut dilakukan dengan pengeboran lebih dari 1.000 sumur pengembangan setiap tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan