Kue Talam Gula Merah : Kelezatan Tradisional yang Tetap Memikat

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Rabu , 24 Jul 2024 - 10:40

Rasakan sentuhan sejarah dalam setiap gigitan Kue Talam Gula Merah Kombinasi sempurna antara manisnya gula merah dan lembutnya adonan talam-Foto: Instagram @hoei.lena-

Gula merah yang digunakan tidak hanya memberikan rasa manis alami tetapi juga mengandung berbagai nutrisi seperti zat besi dan vitamin B.

Di era modern ini, kue talam gula merah masih tetap eksis dan menjadi favorit banyak orang.

Bahkan, kue ini telah mengalami berbagai inovasi dalam penyajiannya.

Beberapa pengusaha kuliner mencoba memadukan kue talam gula merah dengan bahan-bahan lain seperti keju, cokelat, atau pandan untuk menambah variasi rasa dan tampilan.

Selain itu, kue talam gula merah juga mulai diperkenalkan ke kancah internasional melalui berbagai pameran kuliner dan festival makanan.

Hal ini tentunya menjadi langkah positif untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada dunia.

Kue talam gula merah adalah salah satu bukti kekayaan kuliner Indonesia yang patut kita lestarikan.

Dengan rasa manis yang khas dan tekstur lembut, kue ini tidak hanya menawarkan kenikmatan rasa tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya yang mendalam.

Dalam setiap gigitan kue talam gula merah, kita bisa merasakan jejak sejarah dan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Mari kita jaga dan lestarikan kekayaan kuliner tradisional ini agar tetap eksis dan dikenal oleh generasi mendatang.*

kue talam gula merah : kelezatan tradisional yang tetap memikat                            kuliner,koranpalpos.com - kue talam gula merah adalah salah satu kudapan tradisional indonesia yang selalu memikat hati para pecinta kuliner.
dengan rasa manis yang khas dari gula merah dan tekstur lembut dari adonan talam, kue ini tidak hanya menawarkan kelezatan tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam.
mari kita mengenal lebih dekat kue talam gula merah, mulai dari sejarah, cara pembuatan, hingga nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
kue talam gula merah memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan tradisi kuliner masyarakat indonesia.
baca juga:kembalinya wafel jadul : cita rasa klasik yang menggugah selera
baca juga:jamur crispy : camilan gurih dan sehat yang semakin digemari
nama "talam" sendiri berasal dari wadah atau loyang berbentuk bulat yang digunakan untuk mengukus kue ini.
kue ini biasanya terdiri dari dua lapisan: lapisan bawah yang terbuat dari campuran tepung beras dan santan yang dicampur dengan gula merah, dan lapisan atas yang terbuat dari campuran tepung beras dan santan tanpa gula merah, sehingga memberikan kontras warna dan rasa yang menarik.
asal usul kue talam gula merah bisa ditelusuri hingga ke zaman kolonial, di mana gula merah atau gula kelapa adalah salah satu bahan makanan yang sangat umum dan terjangkau.
gula merah tidak hanya digunakan sebagai pemanis tetapi juga memberikan aroma dan warna yang khas pada berbagai jenis makanan dan minuman tradisional.
baca juga:kelezatan dimsum kulit tahu : hidangan nikmat yang semakin digemari
baca juga:lapis gulung : kue tradisional yang memikat selera dan hati
untuk membuat kue talam gula merah, bahan-bahan yang diperlukan cukup sederhana dan mudah didapatkan.
berikut adalah bahan-bahan dan langkah-langkah pembuatannya:
bahan-bahan:
lapisan bawah:
baca juga:dorayaki: kelezatan tradisional jepang yang mendunia
baca juga:dim sum : keberagaman cita rasa dan budaya dalam setiap gigitan
200 gram gula merah, serut halus
300 ml santan kental
100 gram tepung beras
50 gram tepung tapioka
1/2 sendok teh garam
lapisan atas:
300 ml santan kental
100 gram tepung beras
50 gram tepung tapioka
1/2 sendok teh garam
cara membuat:
lapisan bawah:
campurkan gula merah dengan sedikit air dan masak hingga larut dan mendidih.
saring untuk memisahkan kotoran yang mungkin ada.
campurkan larutan gula merah dengan santan, tepung beras, tepung tapioka, dan garam.
aduk hingga rata.
tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi minyak atau dialasi plastik. kukus selama 15 menit hingga setengah matang.
lapisan atas:
campurkan santan, tepung beras, tepung tapioka, dan garam. aduk hingga rata.
setelah lapisan bawah setengah matang, tuangkan adonan lapisan atas di atasnya. kukus kembali selama 30 menit hingga matang sempurna.
penyajian:
setelah matang, biarkan kue dingin di dalam loyang sebelum dipotong-potong dan disajikan.
kue talam gula merah bukan sekadar kudapan manis yang lezat, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan warisan kuliner indonesia.
kue ini sering disajikan dalam berbagai acara adat dan upacara keagamaan, seperti pernikahan, khitanan, dan syukuran.
kehadirannya di meja-meja perayaan menunjukkan betapa pentingnya kue ini dalam kehidupan masyarakat.
selain itu, proses pembuatan kue talam gula merah yang melibatkan penggunaan bahan-bahan alami seperti gula merah dan santan mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
gula merah yang digunakan tidak hanya memberikan rasa manis alami tetapi juga mengandung berbagai nutrisi seperti zat besi dan vitamin b.
di era modern ini, kue talam gula merah masih tetap eksis dan menjadi favorit banyak orang.
bahkan, kue ini telah mengalami berbagai inovasi dalam penyajiannya.
beberapa pengusaha kuliner mencoba memadukan kue talam gula merah dengan bahan-bahan lain seperti keju, cokelat, atau pandan untuk menambah variasi rasa dan tampilan.
selain itu, kue talam gula merah juga mulai diperkenalkan ke kancah internasional melalui berbagai pameran kuliner dan festival makanan.
hal ini tentunya menjadi langkah positif untuk memperkenalkan kekayaan kuliner indonesia kepada dunia.
kue talam gula merah adalah salah satu bukti kekayaan kuliner indonesia yang patut kita lestarikan.
dengan rasa manis yang khas dan tekstur lembut, kue ini tidak hanya menawarkan kenikmatan rasa tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya yang mendalam.
dalam setiap gigitan kue talam gula merah, kita bisa merasakan jejak sejarah dan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
mari kita jaga dan lestarikan kekayaan kuliner tradisional ini agar tetap eksis dan dikenal oleh generasi mendatang.*