Kecanduan Buah Kecubung : Fenomena Coba-coba yang Berujung Fatal !
![](https://palpos.bacakoran.co/upload/13f76498d3d84c0df91d2c3e4297b8f9.jpg)
Ilustrasi dari buah kecubung (Datura Metel) di atas pohon.-FOTO : ANTARA-
Salah satu mantan pengguna buah kecubung, sebut saja Andi (nama samaran), menceritakan pengalaman pahitnya ketika mencoba kecubung untuk pertama kalinya.
"Awalnya hanya ingin tahu seperti apa rasanya. Teman-teman saya bilang efeknya bisa bikin rileks dan lupa masalah. Tapi setelah beberapa kali mencoba, saya merasa tidak bisa berhenti. Rasanya seperti ada yang hilang kalau tidak mengonsumsi kecubung," ujarnya.
Andi mengungkapkan bahwa setelah beberapa kali konsumsi, ia mulai mengalami halusinasi yang membuatnya sulit membedakan antara kenyataan dan delusi.
"Saya sering melihat benda-benda yang tidak ada. Pikiran saya kacau, dan tubuh saya selalu lemas. Saya sangat menyesal telah mencoba kecubung," tambahnya.
Dalam menghadapi fenomena ini, penting untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang efektif.
Pemerintah dan pihak berwenang harus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran buah kecubung dan obat-obatan terlarang lainnya.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, mengenai bahaya konsumsi kecubung dan zat adiktif lainnya perlu ditingkatkan.
Dr. Inggrid Tania menyarankan agar masyarakat lebih memperhatikan kesehatan mental dan mencari bantuan profesional jika mengalami depresi atau stres.
"Jangan mencari pelarian pada hal-hal yang merusak tubuh dan pikiran. Konsultasikan masalah Anda dengan ahli kesehatan mental atau cari dukungan dari keluarga dan teman," ujarnya.
Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan penyalahgunaan kecubung dan zat adiktif lainnya.
Orang tua harus memberikan perhatian lebih kepada anak-anak mereka dan menciptakan komunikasi yang baik untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyalahgunaan zat.
Pendidikan di sekolah juga harus memberikan pengetahuan yang cukup mengenai bahaya narkoba dan zat adiktif.
Bagi mereka yang sudah terlanjur mengonsumsi kecubung, penanganan medis segera sangat diperlukan.
Pihak rumah sakit harus siap dengan peralatan dan obat-obatan yang diperlukan untuk menangani pasien yang mengalami keracunan atau efek samping dari konsumsi kecubung.
Dr. Yandiko menyarankan agar masyarakat segera membawa pasien yang mengalami gejala keracunan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.