Cegah Kanker Paru Sejak Dini
dr. Sita Andarini, Ph.D., Sp.P (K)-Foto : ANTARA -
Gejala seperti batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, dan riwayat merokok, riwayat pajanan dan riwayat kanker akan menjadi fokus utama.
Anamnesis yang teliti membantu dokter memahami kondisi pasien secara holistik dan memandu langkah selanjutnya dalam proses diagnosis dan pengobatan.
2. Skrining melalui LDCT
BACA JUGA:Buah Pinang Dapat Menyembuhkan Luka, Menyehatkan Mata, Serta Meningkatkan Vitalitas Pria
BACA JUGA:Snack MPASI Bayi Mulai 6 Bulan : Pilihan Sehat untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Low Dose CT scan Thorax (LDCT) merupakan salah satu metode skrining yang efektif untuk mendeteksi kanker paru pada tahap awal.
Metode ini menggunakan sinar-X dalam dosis radiasi rendah untuk menghasilkan gambaran detail paru, termasuk struktur dan tekstur jaringan paru.
Dibandingkan dengan rontgen toraks konvensional, Low Dose CT scan Thorax memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi dalam mendeteksi kanker paru pada tahap awal, bahkan ketika tumor masih dalam bentuk lesi kecil yang sulit terlihat dengan metode lain.
Selama prosedur, pasien akan diminta untuk berbaring di atas meja CT scan dan mesin akan mengambil serangkaian gambar detail paru dari berbagai sudut.
BACA JUGA:Panduan Memilih Mie Instan Sehat: Kunci untuk Kesehatan yang Lebih Baik
BACA JUGA:Kapur Sirih Dapat Menghilangkan Kutil dan Tahi Lalat
3. Patologi anatomi dan biopsy
Setelah anamnesis dan pemeriksaan LDCT, langkah selanjutnya adalah menentukan lesi yang didapat dari LDCT.
Pemeriksaan itu dapat berupa biopsi (atau prosedur untuk mengambil sampel jaringan) guna mendapatkan sediaan yang diperlukan dalam pemeriksaan patologi anatomi.
Dalam biopsi, ada beberapa metode yang dapat digunakan, seperti biopsi jarum halus (transthoracic core biopsy), bronkoskopi, atau biopsi terbuka (thoracotomy).