Pewarna Rambut: Salah satu kegunaan paling umum dari daun inai adalah sebagai pewarna rambut alami.
BACA JUGA: Sama-sama Berkumis, Apa Beda Ikan Tapah dan Baung? Harta Karun Sungai Musi yang Semakin Langka !
BACA JUGA:Menghindari Depresi: 10 Tips Emas bagi Lansia yang Merasa Kesepian
Tidak hanya memberikan warna merah kecoklatan yang indah, tetapi juga dipercaya dapat memperkuat dan menyehatkan rambut.
Tattoo Sementara: Di berbagai budaya, henna digunakan untuk membuat tato sementara pada kulit.
Pola-pola artistik yang dibuat dengan henna biasanya akan bertahan selama satu hingga dua minggu, membuatnya populer untuk acara-acara khusus seperti pernikahan dan festival.
Pengobatan Tradisional: Daun inai juga memiliki sifat antiseptik dan anti-inflamasi, sehingga sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati luka, infeksi kulit, dan kondisi medis lainnya.
Pewarna Tekstil: Selain untuk keperluan kecantikan, daun inai juga digunakan sebagai pewarna tekstil alami, memberikan warna merah kecoklatan pada kain.
Meskipun banyak pewarna dan produk kecantikan sintetis yang tersedia di pasaran, daun inai tetap mempertahankan relevansinya.
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan produk alami dan ramah lingkungan.
Produk berbahan dasar henna tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti amonia atau paraben, yang sering ditemukan dalam pewarna rambut komersial.
Selain itu, henna juga mendapatkan popularitas di kalangan selebriti dan influencer, yang sering mempromosikan penggunaan produk alami di media sosial.
Ini membantu memperkenalkan daun inai kepada generasi muda yang mungkin belum familiar dengan tradisi ini.
Di beberapa negara, budidaya dan perdagangan henna merupakan sumber pendapatan penting bagi masyarakat lokal.
India, Sudan, dan Mesir adalah beberapa produsen utama daun inai di dunia.
Petani yang menanam tanaman ini dapat menjual daun segar atau mengolahnya menjadi bubuk henna yang siap pakai.