SK Pj Diperpanjang, Teddy Fokus Atasi Banjir di OKU

Kamis 20 Jun 2024 - 19:52 WIB
Reporter : Eco Marleno
Editor : Maryati

BATURAJA, KORANPALPOS.COM - Pasca Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebagai Penjabat (Pj) Bupati OKU diperpanjang oleh Mendagri, H Teddy Meilwansyah mengaku dirinya akan fokus menuntaskan beberapa program di Bumi Sebimbing Sekundang salah satunya mengatasi masalah banjir.

"Terkait banjir di OKU, kemarin kami sudah paparan di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) serta meminta bantuan BRIN untuk mengkaji dan memetakan kira - kira apa yang terjadi di OKU ini," ungkap Teddy, Kamis 20 Juni 2024.

Teddy menjelaskan, dua hari yang lalu tim dari BRIN ini sudah turun ke OKU untuk melakukan pemetaan secara langsung hingga akhirnya akan dilakukan kajian. 

"Sehingga hasil dari kajian ini dapat kami jadikan sebagai acuan langkah - langkah ke depan yang harus dilakukan bersama pemerintah pusat dan daerah. Dalam rangka melakukan mitigasi," tegasnya.

BACA JUGA:Wisuda ke-172 Unsri, Diikuti Wakil Ketua BPK RI ternyata Ini Jurusan Yang di Ambil

BACA JUGA:Mulai 2025, Desa di OKU Dapat Dana Rp100 Juta per Tahun

Namun, lanjut Teddy, berdasarkan pengamatan secara fisik melihat dari kondisi yang ada di daerah hulu, memang ada permasalahan. 

"Mungkin pengundulan hutan yang agak ekstrem. Memang betul-betul ini harus jadi perhatian bersama supaya tidak terjadi banjir ekstrem seperti ini dikemudian hari," harap Teddy. 

Teddy mengungkapkan, banjir di OKU tahun ini luar biasa, karena dalam satu semester ini saja sudah tiga kali terjadi bencana banjir. Yakni 27 Februari, 7 Mei dan terakhir 22 Mei 2024. 

"Ini artinya ada yang salah di daerah kami. Makanya kami sudah minta bantuan dengan BRIN dan Kepala BNPB untuk bersama - sama kajian secara komprehensif dengan harapan dapat menuntaskan permasalahan banjir di OKU," ujarnya. 

BACA JUGA:Pesona Suko Masih Menjadi Magnit di Pilkada Lubuklinggau, Klaim Dukungan Memanas

BACA JUGA:Soal Isu Suap PPDB SMP di Lubuklinggau, Ini Tanggapan Ombudsman

Sementara disinggung dugaan penyebab, kata Teddy banyak. Mulai kemungkinan adanya perkebunan, pertambangan dan lainnya. 

"Kemungkinan banyak, tapi kita tunggu hasil kajian BRIN untuk memastikannya," lanjutnya.

Teddy mejelaskan, untuk mengatasi banjir, dalam jangka pendek pihaknya sudah melakukan imbauan kepada masyarakat di daerah huluan jangan sampai mereka melakukan perambahan hutan. Karena itu mungkin jadi salah satu penyebab. 

Kategori :

Terkait