Untuk mencapai target ini, Kementerian ESDM terus mempercepat pembangunan infrastruktur pendukungnya, termasuk stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU).
Perkiraan menunjukkan bahwa akan dibutuhkan sekitar 32 ribu SPKLU pada tahun 2030 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Selain itu, pemerintah juga memperhatikan pentingnya ketersediaan pengisian daya di rumah.
BACA JUGA:Honda Brio Mendominasi Pasar Otomotif Indonesia : Terjual 3.434 Unit di April 2024 !
PT PLN telah menawarkan insentif, seperti harga khusus untuk peningkatan sistem kelistrikan dan potongan tarif pengisian daya semalaman, untuk mendorong lebih banyak penduduk mengadopsi kendaraan listrik.
Pemerintah Indonesia juga mengakui peran penting angkutan jalan raya dalam emisi CO2.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah mengalokasikan 11,8 juta ton biodiesel dengan peluncuran campuran 35 persen minyak sawit untuk biodiesel atau B35. Program ini diharapkan dapat mengurangi emisi GRK sekitar 34,9 juta ton CO2.
Dadan Kusdiana menekankan bahwa pemerintah yakin kombinasi regulasi, informasi, dan insentif dapat mendorong efisiensi energi dan langkah-langkah mitigasi di sektor transportasi.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam transisi menuju transportasi yang lebih ramah lingkungan, yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.(ant)