Dalam sektor perikanan, peningkatan suhu laut akibat perubahan iklim dapat mempengaruhi habitat ikan dan produktivitas perikanan.
Hal ini dapat berdampak pada pendapatan nelayan dan ketersediaan sumber daya ikan di pasar.
Di bidang kesehatan, peningkatan suhu dan cuaca ekstrem dapat meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan oleh vektor seperti malaria dan demam berdarah.
Perubahan iklim juga dapat memperburuk kondisi kesehatan masyarakat yang rentan, seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, pemerintah Indonesia telah mengembangkan berbagai strategi adaptasi dan mitigasi.
Salah satu fokus utama adalah meningkatkan ketahanan infrastruktur terhadap cuaca ekstrem.
Ini termasuk pembangunan bendungan, sistem irigasi, dan infrastruktur tahan bencana lainnya.
Masyarakat juga memainkan peran penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Partisipasi aktif dalam program-program mitigasi bencana, pengurangan penggunaan energi, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dapat memberikan kontribusi signifikan.
BMKG mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam memantau prakiraan cuaca dan mengikuti peringatan dini yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terkait.
Dengan demikian, masyarakat dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bencana.***