Suku Penesak, juga dikenal sebagai suku Meranjat, merupakan bagian dari suku Ogan Ilir yang tersebar di daerah Tanjung Batu, Padamaran, dan Lubuk Keliat.
Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah Melayu Penesak atau bahasa Meranjat, yang merupakan bahasa khas dari mereka.
Asal mula suku Penesak diyakini berasal dari keturunan bangsawan Sriwijaya yang pindah dari pusat kerajaan menuju wilayah Desa Meranjat, Kecamatan Tanjung Batu.
BACA JUGA:Daftar 10 Kabupaten/Kota Paling Makmur di Indonesia : Mohon Maaf Sumatera Selatan Tidak Termasuk !
Suku Penesak juga tersebar luas di berbagai daerah seperti Tebedak, Lubuk Bandung, Rengas, Betung, dan banyak lagi.
2. Suku Pegagan
Suku Pegagan mayoritas tinggal di daerah Marga Pegagan Ilir Suku I, II, dan III. Mereka juga ditemukan di sejumlah daerah seperti SP Padang, Jejawi, Kayuagung, Pampangan, dan Pangkalan Lampam.
Suku Pegagan terbagi menjadi dua rumpun, yaitu Pegagan Ulu dan Pegagan Ilir.
Mereka menjaga nilai-nilai budaya nenek moyang mereka dengan tekun, sekaligus terbuka terhadap perkembangan zaman.
Tradisi adat dan keagamaan masih sangat dijunjung tinggi di tengah-tengah masyarakat Ogan Ilir.
Jadi kesimpualnnya, Ogan Ilir bukan hanya tempat yang indah secara alami, tetapi juga menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang memikat.
Sejarah panjang suku Ogan Ilir menjadi warisan berharga yang perlu dilestarikan dan dijaga keberlanjutannya.
Untuk diketahui Kabupaten Ogan Ilir yang resmi terbentuk pada tahun 2003, memiliki sejarah panjang sejak masa kolonial Belanda hingga menjadi salah satu kabupaten paling maju di Sumatera Selatan.
Pada masa kolonial Belanda, wilayah Sumatera Selatan terbagi menjadi beberapa afdeeling dalam Keresidenan Palembang, termasuk Afdeeling Ogan Ilir.
Pembagian ini mengalami beberapa kali perubahan, terutama pada tahun 1921 ketika Keresidenan Palembang diubah menjadi tiga afdeeling utama: Afdeeling Palembang Hilir, Afdeeling Palembang Hulu, dan Afdeeling Ogan dan Komering Ulu.