Dirlantas menjelaskan bahwa di dalam kantong ruang udara kompresor ditemukan campuran oli dan air.
Selain itu, oli pada kendaraan bus tersebut dalam kondisi keruh dan di dalam minyak rem terdapat air yang melebihi 4 persen, jauh di atas ambang batas yang diperbolehkan.
"Fakta lainnya yang terungkap adalah jarak antara kampas rem yang berada di bawah standar seharusnya, serta adanya kebocoran O-Ring di dalam ruang relief foam," tambah Wibowo.
BACA JUGA:Pengunjung Musik Remix di Desa Batu Kucing Muratara Tewas Overdosis : Begini Penjelasan Polisi !
BACA JUGA:Petugas Bandara Gagalkan Penyelundupan 4 Kg Sabu : 4 Penumpang Diamankan, Begini Modusnya !
Semua temuan ini menunjukkan bahwa penyebab utama kecelakaan tersebut adalah kegagalan fungsi pengereman.
Berdasarkan bukti-bukti yang ada dan keterangan saksi, baik dari pengemudi maupun penumpang, serta ahli teknis, polisi menetapkan Sadira sebagai tersangka dalam peristiwa kecelakaan di jalan turunan Ciater.
"Pihak kepolisian, berdasarkan keterangan saksi, baik pengemudi maupun penumpang lainnya dan ahli, menetapkan tersangka dalam peristiwa kecelakaan di jalan turunan Ciater adalah pengemudi bus atas nama Sadira," tegas Wibowo.
Keputusan ini didasarkan pada fakta bahwa Sadira, warga Kota Bekasi, sudah mengetahui bahwa bus yang ia kemudikan mengalami masalah pengereman namun tetap melanjutkan perjalanan tanpa tindakan perbaikan yang memadai.
Polisi tidak berhenti pada penetapan tersangka. Mereka juga berencana memintai keterangan dari pihak perusahaan bus serta ahli transportasi untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap mengenai tanggung jawab dan kelalaian yang mungkin terjadi di tingkat manajemen.
"Selanjutnya kita juga akan memintai keterangan pihak perusahaan maupun kepada ahli transportasi," ujar Wibowo.
Kecelakaan ini tidak hanya menyebabkan kerugian materi dan korban jiwa, tetapi juga menimbulkan dampak emosional yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat.
11 orang yang tewas dalam kecelakaan tersebut sebagian besar adalah pelajar dan tenaga pendidik dari SMK Lingga Kencana Depok yang sedang dalam perjalanan wisata edukatif.
Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait telah memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga korban.
Upacara pemakaman berlangsung dengan penuh haru, dihadiri oleh keluarga, rekan, serta masyarakat setempat yang turut berduka atas tragedi ini.
Berita kecelakaan ini menyebar dengan cepat dan mengundang berbagai reaksi dari publik.