Hal ini menunjukkan bahwa sosok Herman Deru memiliki daya tarik yang kuat, mampu melampaui batasan-batasan partai politik dan suku/etnis.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Lepas Keberangkatan 445 JCH Kloter Pertama
BACA JUGA:UPDATE Banjir Bandang Sumatera Barat : Korban Meninggal Bertambah Jadi 27 Orang !
Mayoritas pemilih dari berbagai partai politik memilih Herman Deru sebagai calon gubernur, mengukuhkan posisinya sebagai figur yang dinamis dan mampu mempersatukan berbagai latar belakang politik.
Meskipun tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan, elektabilitas Herman Deru tetap kuat.
Berbagai survei menunjukkan bahwa dukungan untuk Herman Deru masih berada pada kisaran yang signifikan, yakni antara 56% hingga 68%.
Hal ini menunjukkan bahwa Herman Deru masih dianggap sebagai kandidat yang potensial untuk memimpin Sumatera Selatan.
BACA JUGA:UPDATE Banjir Bandang Aliran Lahar Marapi di Sumbar : 15 Orang Meninggal, 9 Teridentifikasi !
BACA JUGA:Rizky dan Mahalini Undang Presiden Hadiri Resepsi Pernikahan
Untuk calon gubernur lainnya, tantangan untuk menyalip elektabilitas Herman Deru menjadi semakin berat, mengingat intensitas sosialisasi yang tinggi dan dukungan yang konsisten dari berbagai kalangan.
Dengan demikian, dalam persaingan politik di Sumatera Selatan, Herman
Deru muncul sebagai figur yang dominan, dengan dukungan yang kuat dari pemilih Prabowo-Gibran serta berbagai partai politik.
Keberhasilannya dalam membangun citra positif dan mempertahankan elektabilitas yang tinggi menjadi tantangan bagi calon gubernur lainnya dalam upaya merebut simpati dan dukungan pemilih.
Di sisi lain, dinamika politik di Pilkada Sumatera Selatan menarik perhatian sejumlah warga yang turut mengamati aliran dukungan pemilih.
Terutama, fokus pada fenomena menarik di mana sebagian besar pemilih pasangan Prabowo-Gibran memilih Herman Deru sebagai calon gubernur.
Menurut Yudi, seorang warga Ilir Timur II Kota Palembang pilihan pemilih Prabowo-Gibran yang lebih condong ke Herman Deru menarik untuk diamati.