Danurwindo yakin bahwa Kurniawan memiliki potensi yang besar dan memberikan jaminan bahwa ia akan mendapatkan tiket untuk berlatih di Italia sejak seleksi tahap pertama.
Perjalanan Kurniawan di program pelatihan Primavera tidaklah mudah.
Namun, dengan dukungan Danurwindo dan tekad yang kuat, Kurniawan berhasil menyelesaikan program tersebut dan melanjutkan karirnya di Liga Italia bersama Sampdoria.
BACA JUGA:Presiden FIFA Dukung Timnas Indonesia U-23: Berikut Catatan Hitam Wasit Letexier Asal Prancis !
BACA JUGA: Dikalahkan Guinea 1-0 : Timnas Indonesia Gagal Sabet Tiket Olimpiade Paris 2024 !
Setelah itu, ia juga bermain untuk FC Luzern di Swiss sebelum kembali ke Indonesia dan menjajal beberapa klub sepak bola lokal.
Setelah pensiun sebagai pemain, Kurniawan tidak berhenti di situ.
Ia melanjutkan karirnya sebagai seorang pelatih, menyalurkan pengetahuan dan pengalaman yang ia dapatkan selama bertahun-tahun bermain sepak bola di level profesional.
Kisah sukses Kurniawan Dwi Yulianto merupakan bukti nyata bahwa usaha dan tekad yang kuat tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Melalui perjuangan dan kesempatan yang diberikan, Kurniawan berhasil mengukir prestasi sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan tiket pelatihan sepak bola ke Italia, membawa harum nama bangsa di dunia internasional.
Kurniawan Dwi Yulianto atau yang akrab disapa Ade adalah salah satu pemain paling dihormati dalam sejarah Timnas Indonesia.
Karirnya yang gemilang dimulai sejak tahun 1995 hingga pensiun dari sepak bola internasional pada tahun 2005.
Selama sepuluh tahun tersebut, Kurniawan Dwi Yulianto memberikan kontribusi besar dan prestasi gemilang bagi sepak bola Indonesia.
Sebagai seorang striker, Kurniawan Dwi Yulianto telah mencetak sebanyak 33 gol untuk Timnas Indonesia.
Angka ini menjadikannya salah satu pencetak gol terbanyak dalam sejarah Timnas.
Postur tubuhnya yang kecil tak menghalangi kehebatannya dalam mencetak gol dan memberikan kontribusi bagi timnas.