Bahasa yang digunakan oleh Suku Lahat termasuk dalam rumpun Bahasa Melayu, dengan empat kelompok sub-suku yang menggunakan dialek yang berbeda.
Sistem kekerabatan mereka menganut garis keturunan patrilineal, di mana pewarisan gelar dan jabatan dipertahankan melalui garis keturunan laki-laki.
Jabatan penting dalam adat Suku Lahat adalah Jurai Tue, yang merupakan pembina moral bagi komunitas mereka.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dalam Kuduk Betelugh : Senjata Tradisional Kebanggaan Suku Besemah !
BACA JUGA:7 Nama Kota di Indonesia yang Mengalami Perubahan Nama, Ternyata Dulunya Begini !
Komunitas adat Suku Lahat juga memiliki sistem pemerintahan yang berdasarkan tradisi dan adat mereka.
Dusun-dusun mereka dipimpin oleh seorang Rie yang juga menjadi kepala adat setempat.
Dalam menjalankan tugasnya, Rie dibantu oleh para sesepuh dan Penghulu atau Khatib, yang bertanggung jawab atas urusan keagamaan dan adat.
Terdapat juga jabatan Ketua Ataran yang mengatur soal persawahan dari penanaman hingga masa panen.
Meskipun Suku Lahat hidup dalam zaman modern dengan segala perkembangan teknologi dan perubahan sosial, mereka tetap gigih mempertahankan identitas, budaya, dan tradisi mereka.
Penggabungan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan zaman merupakan bukti dari ketahanan budaya mereka di tengah arus globalisasi.
Suku Lahat adalah salah satu contoh penting dari keragaman budaya Indonesia yang kaya, yang terus bertahan dan berkembang dalam menjalani kehidupan di tengah perubahan zaman.
Dengan memelihara warisan budaya dan tradisi mereka, mereka tidak hanya menjaga keberlangsungan komunitas mereka sendiri, tetapi juga menyumbang kepada keberagaman budaya bangsa.***